Thursday, January 26, 2012

Pemancing Cilik

Pada tepian sebuah sungai, tampak seorang anak kecil sedang
bersenang-senang.
Ia bermain air yang bening di sana.
Sesekali tangannya dicelupkan ke dalam sungai yang sejuk.
Si anak terlihat sangat menikmati permainannya.
Selain asyik bermain, si anak juga sering memerhatikan seorang paman tua
yang hampir setiap hari datang ke sungai untuk memancing.
Setiap kali bermain d sungai, setiap kali pula ia selalu melihat sang paman
asyik mengulurkan pancingnya.
Kadang, tangkapannya hanya sedikit. Tetapi, tidak jarang juga ikan yang
didapat banyak jumlahnya.

Suatu sore. saat sang paman bersiap-siap hendak pulang dengan ikan hasil
tangkapan yang hampir memenuhi keranjangnya, si anak mencoba mendekati.
Ia menyapa sang paman sambil tersenyum senang.
Melihat si anak mendekatinya, sang paman menyapa duluan.
"Hai Nak, kamu mau ikan? Pilih saja sesukamu dan ambillah beberapa ekor.
Bawa pulang dan minta ibumu untuk memasaknya sebagai lauk makan malam
nanti," kata si paman ramah.
"Tidak, terimakasih Paman," jawab si anak.
"Lho, paman perhatikan, kamu hampir setiap hari bermain di sini sambil
melihat paman memancing. Sekarang ada ikan yang paman tawarkan kepadamu,
kenapa engkau tolak?"

"Saya senang memerhatikan Paman memancing, karena saya ingin bisa memancing
seperti Paman. Apakah Paman mau mengajari saya bagaimana caranya memancing?"
Tanya si anak penuh harap.
"Wah wah wah. Ternyta kamu anak yang pintar. Dengan belajar memancing engkau
bisa mendapatkan ikan sebanyak yang kamu mau di sungai ini. Baiklah. Karena
kamu tidak mau ikannya, paman beri kamu alat pancing ini. Besok kita mulai
pelajaran memancingnya, ya?"

Keesokan harinya, si bocah dengan bersemangat kembali ke tepi sungai untuk
belajar memancing bersama sang paman.
Mereka memasang umpan.
Melempar kail ke sungai, menunggu dengan sabar dan hup...
Kail pun tenggelam ke sungai dengan umpan yang menarik ikan-ikan untuk
memakannya.
Sesaat, umpan terlihat bergoyang-goyang didekati kerumunan ikan.
Sat itulah, ketika ada ikan yang memakan umpan, sang paman dan anak tadi
segera bergegas menarik tongkat kail dengan ikan hasil tangkapan berada di
ujungnya.
Begitu seterusnya.
Setiap kali berhasil menarik ikan, mereka kemudian melemparkan kembali kail
yang telah diberi umpan.
Memasangnya kembali, melemparkan ke sungai, menunggu dimakan ikan,
melepaskan mata kail dari mulut ikan, hingga sore hari tiba.

Ketika menjelang pulang, si anak yang menikmati hari memancingnya bersama
sang paman bertanya,
"Paman, belajar memancing ikan hanya begini saja atau masih ada jurus yang
lain?"
Mendengar pertanyaan tersebut, sang paman tersenyum bijak.
"Benar anakku, kegiatan memancing itu hanya begini saja.
Yang perlu kamu latih adalah kesabaran dan ketekunan menjalaninya.
Kemudian fokus pada tujuan dan konsentrasilah pada apa yang sedang kamu
kerjakan

Belajar memancing sama dengan belajar di kehidupan ini, setiap hari
mengulang hal yang sama.
Tetapi tentunya yang diulang harus hal-hal yang baik, sabar, tekun, fokus
pada tujuan dan konsentrasi pada apa yang sedang kamu kerjakan, maka apa
yang menjadi tujuanmu bisa tercapai."

No comments:

Post a Comment