Wednesday, January 18, 2012

Rencana Tuhan : Jangan Pernah Ragu kepada Tuhan

Pada saat terjadi Perang Dunia II di kepulauan Pasifik, ada seorang tentara
yang terpisah dari unitnya dikarenakan adanya pertempuran yang sangat
gencar, penuh asap, dan banyak tembakan di mana-mana.
Sementara dia berada sendirian di dalam hutan, dia mendengar akan datangnya
suara jejak kaki dari pihak tentara musuh yang mulai datang mendekat ke
tempat persembunyiannya.
Sambil terus berusaha untuk mencari tempat persembunyian yang lainnya, dia
mulai merayap naik ke sebuah bukit dan menjumpai adanya beberapa gua di
sana.

Dengan cepat dia segera merangkak untuk masuk ke dalam salah satu gua
tersebut.
Dia merasa aman untuk sementara waktu, sampai dia menyadari bahwa jika ada
tentara musuh yang melihatnya merayap naik ke atas bukit, mereka pasti akan
segera memeriksa semua gua.
Di dalam gua itu, dia mulai berdoa kepada Tuhan,
"Tuhan, jika ini kehendak-Mu, tolong lindungilah aku. Apapun yang terjadi,
aku akan tetap mencintai-Mu dan mempercayai-Mu. Amin."
Setelah berdoa, dia segera bertiarap dan mulai mendengar akan datangnya
tentara musuh yang mulai datang mendekat.
Dia mulai berpikir,
"Baiklah, aku kira Tuhan pasti tidak akan menolongku dari situasi ini."

Kemudian dia melihat ada seekor laba-laba yang mulai memintal jaring di
depan gua persembunyiannya.
Sementara dia mengawasi tentara musuh yang sedang mencarinya, lala-laba itu
terus membentangkan benang-benang jaring di pintu masuk gua.
Dia terkejut dan berpikir,
"Yang aku butuhkan sekarang adalah sebuah tembok pertahanan, mengapa Tuhan
malah memberiku sebuah jaring laba-laba? Pasti Tuhan sedang bercanda
kepadaku."
Dari kegelapan dia melihat musuh mulai datang mendekat, memeriksa setiap
gua, dan dia bersiap-siap untuk memberikan perlawanan terakhirnya.

Namun, yang membuatnya heran adalah tentara musuh hanya melihat sekilas ke
arah gua persembunyiannya, dan setelah itu mereka pergi begitu saja.
Tiba-tiba dia menyadari bahwa ternyata jaring laba-laba yang terletak di
depan pintu gua, telah membuat gua itu terlihat seperti belum pernah ada
seseorang yang memasukinya. Karena kejadian itu, dia berdoa dan meminta
ampun kepada Tuhan karena sudah meragukan pertolongan-Nya.
"Tuhan, ampunilah aku. Aku lupa bahwa di dalam Engkau, jaring laba-laba
dapat menjadi lebih kuat daripada dinding beton."

Di dalam kehidupan ini, kita pun juga sering menganggap bahwa Tuhan harus
menyediakan dan mengerjakan hal yang besar dan dahsyat terlebih dahulu untuk
menolong di dalam hidup kita.
Tetapi, kita sering melupakan bahwa di dalam Tuhan, hal yang kecil dan remeh
bisa dipakai-Nya untuk menolong kehidupan kita.
Sama seperti ada tertulis,
"Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan
yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia." (1 Korintus 1:25).


Jangan Pernah Ragu kepada Tuhan. oleh karena kuasaNya yang terkecil akan menjadi yang terbesar & yang terlemah akan menjadi yang terkuat.
Oleh karena kuasaNya mampu membuat sesuatu yang biasa sekalipun menjadi begitu istimewa.

No comments:

Post a Comment