Tuesday, December 18, 2012

Pengemis & Anak Anjing Orang Kaya

Ada seorg pengemis yg setiap hari berkeliaran di jalanan. Dia selalu berpikir, betapa senangnya jika ditangannya ada uang u$2.000.
Suatu hari pengemis ini tanpa sengaja, melihat seekor anjing kecil yg lucu. Ia melihat di sekelilingnya tdk ada seorgpun, lalu ia menggendong anjing kecil ini pulang ke gubuknya & mengikatnya.
Rupanya pemilik anjing adalah org yg paling kaya di kota tsb. Hartawan ini sangat panik, krn anjing tsb ras nya sangat terkenal. Lalu hartawan ini membuat pengumuman di stasiun TV di kota tsb, "Siapa yg menemukan anjingnya akan diberi hadiah u$2.000"
Keesokan harinya pengemis ini keluar utk mengemis, melihat pengumuman ini, ter-gesa² ia pulang ke rumahnya u/ menukar anjing tsb dgn uang.

Ketika dia menggendong anjing itu ke stasiun TV, dia melihat pengumuman hadiah berubah menjadi u$3.000, krn hartawan ini tdk dpt menemukan anjingnya.
Langkah kaki pengemis itu berhenti, setelah di pikir² akhirnya dia menggendong anjingnya kembali ke gubuknya.
Hari ke 3,
benar saja hadiahnya bertambah lagi,
Hari ke 4,
hadiah bertambah lagi.
Hari yg ke 7,
hadiahnya sangat menggagetkan seluruh penduduk kota.
Pada saat itu pengemis lari pulang ke gubuknya, utk mengambil anjing itu, tapi diluar dugaan anjing kecil itu sdh mati kelaparan.
Pengemis tetap pengemis.

Shila Ghosh

Sebuah kisah mengenai wanita tua berusia 83 tahun yang masih berdagang untuk menghidupi keluarganya. Apa yang Anda bayangkan di usia 83 tahun Anda? Mungkin masa tua sambil menimang cucu, masa pensiun yang tenang dan segala kebahagiaan yang Anda idamkan. Nyatanya Shila Ghosh, wanita tua yang tinggal di Pali, Bengal Barat, India, setiap sore menaiki bus yang akan mengantarkannya dari tempat di mana ia tinggal, menuju tempat di mana ia biasa menjajakan dagangannya.

Ia sudah melakukannya sejak lama, meski banyak orang hanya berlalu lalang melewatinya tanpa ingin membeli makanan yang ia jajakan. Bila Shila ditanya, apakah wanita tua ini tidak lelah dengan apa yang ia lakukan setiap hari, ia akan tersenyum dan berkata, "Tidak, aku kemari dengan bus. Lagipula, kesehatanku tidak seburuk itu." Mungkin tidak cukup di situ keheranan kita pada wanita bekerja yang sudah lanjut usia dan mestinya beristirahat di rumah. Wanita ini masih memiliki tanggungan 4 anggota keluarga sementara penghasilannya sebanyak 400 rupee setiap hari tak akan pernah cukup. Mungkin Shila bisa mengemis, namun ia masih memiliki harga diri dan rasa hormat pada orang lain, sehingga ia lebih memilih untuk bekerja dengan segenap dirinya sendiri daripada harus mengemis di jalanan.

Shila adalah contoh wanita yang tidak menyerah dan tidak mengeluh pada keadaan. Ia tahu ia sudah tua, namun ia tidak akan bertahan hidup bila ia tidak melakukan sesuatu dengan kondisi hidupnya yang serba terbatas bukan? Ia bahkan tidak memikirkan dirinya sendiri, ia masih bersedia bekerja demi menghidupi 4 orang anggota keluarganya. Sebuah kisah kehidupan sederhana dari seorang wanita tua ini, bisa mengajarkan kita mengenai perjuangan untuk bertahan hidup. Ya, karena tidak banyak dari kita yang benar-benar berjuang dalam kehidupan, hanya menikmati hidup dan menunggu bola kesempatan datang kepada kita. Dan kita akan mulai mengeluh ketika kesulitan yang datang.

Bunga Malam Kudus


Di sebuah kota kecil di Meksiko tampak orang berjalan berduyun-duyun menuju sebuah gereja. Mereka membawa buah-buahan, sayur-sayuran, dan kembang gula untuk dipersembahkan kepada Bayi Yesus. Dari tepi jalan Manuel memperhatikan orang-orang itu. Mereka tertawa gembira dan bernyanyi-nyanyi dengan riang. Mereka semua tampak bahagia.Tetapi Manuel tidak bisa seperti mereka. Ia hanya bisa menangis sedi ketika menatap mereka. Manuel hanyalah seorang anak jalanan yang telah yatim piatu. Ia tidak mempunyai apa-apa untuk dipersembahkan kepada Bayi Yesus.

Beberapa hari yang lalu Manuel meminta-minta sesuatu kepada orang-orang yang lewat di depannya. Ia ingin memiliki sesuatu untuk dipersembahkan pada Bayi Yesus. Namun orang-orang hanya tertawa mendengarnya. “Kalau kami memberimu sesuatu, tidak mungkin engkau mempersembahkannya untuk Bayi Yesus” ejek mereka. “Kami tahu engkau anak yang baik, tapi kami yakin engkau akan memilikinya untuk dirimu sendiri.”

Pernah terlintas di benak Manuel untuk mencuri sesuatu. Tetapi, apakah baik mencuri sesuatu untuk dipersembahkan kepada Bayi Yesus? Lebih baik tidak membawa persembahan daripada memberi persembahan yang didapat dari mencuri. Manuel berjalan menjauh. Orang-orang telah masuk ke dalam gereja dan menutup pintunya rapat-rapat. Manuel mengendap-endap ke dalam gereja dan mengintip ke dalamnya. Di depannya tampak pemandangan yang benar-benar menakjubkan. Lilin-lilin yang menyala, lukisan yang indah, dan berbagai persembahan untuk Bayi Yesus. Ratusan orang berkumpul di sekeliling patung Bayi Yesus dan ibunya.

Makin lama melihatnya, Manuel makin sedih. Akhirnya Manuel berlutut dan berdoa, “Tuhan Yesus aku tidak seperti orang-orang yang di dalam gereja. Aku tidak memiliki apa-pun untuk-Mu di hari Natal ini. Tetapi terimalah doaku, juga air mataku. Hanya itu yang bisa aku berikan untuk-Mu.” Manuel menghapus air matanya, lalu membuka matanya. Ajaib,setiap tetes air mata Manuel yang jatuh ke tanah berubah menjadi bunga. Bunga-bunga itu sangat indah dan belum pernah ada sebelumnya.

Bunga itu berwarna kuning keemasan seperti sinar bintang yang menerangi Betlehem. Di sekeliling bunga itu tampak daun-daun warna merah seperti darah.

“Ajaib,” teriak Manuel. Ia mencabut bunga itu sampai ke akarnya lalu berlari masuk ke dalam gereja.
“Lihat!” teriak Manuel kepada orang-orang di dalam gereja. Ini persembahanku untuk Bayi Yesus.”

Mereka berbisik-bisik dan menggumamkan sesuatu yang tidak jelas. Mereka tidak suka perayaan Natal mereka terhenti. Namun, ketika melihat bunga itu, bisik dan gumam mereka berubah menjadi decak kagum. “Ini benar-benar suatu keajaiban,” kata seorang pastor. “Bunga seperti ini belum pernah kulihat.” Dan sejak saat itu bunga Manuel terkenal dengan nama Bunga Malam Kudus.

Monday, December 10, 2012

info penting

①Jgn menggaruk dgn kuku voucher isi ulang pulsa ponsel,krn mengandung lapisan Perak Oksida Nitro yg dpt menyebabkan kanker kulit.
②Jawablah panggilan telepon dgn telinga kiri,utk menghindari kerusakan syaraf yg lbh akut.
③ Jangan minum obat dgn air dingin dr kulkas,krn sukar diserap.
④ Jangan makan makanan berat stlh pkl 17.00,memicu obesitas.
...
⑤Minum lbh banyak air pada pagi hari (utk mencukupi kebutuhan air dan proses pembuangan racun), kurangi pd malam hari,dpt memicu urinasi.
⑥Waktu tidur terbaik adalah 22:00-04:00.
⑦Jangan langsung berbaring setelah minum obat,memperlambat proses penyerapan.
⑧Bila baterai ponsel LOW pd bar terakhir, jgn menjwb telepon, krn radiasinya akan 100 kali lebih kuat.

Nice Words From Mother Teresa

Suatu kali seseorang bertanya kepada Ibu Theresa :
"Ibu telah melayani kaum miskin di Calcuta, India. Tetapi, tahukah Ibu, bahwa masih ada jauh lebih banyak lagi org miskin yg terabaikan? Apakah Ibu tdk merasa gagal ?"

...

Ibu Theresa menjawab :
"Anakku, aku tdk dipanggil untuk berhasil, tetapi aku dipanggil untuk SETIA.
Setiap pelayan NYA di mana pun dan dlm peran apa pun, tdk dipanggil untuk berhasil. Sebab jika panggilannya adalah keberhasilan, ia akan sangat riskan jatuh pada kesombongan atau penghalalan segala cara.
Kita dipanggil NYA utk setia. Melakukan tugasnya dgn penuh komitmen dan tanggung jawab

Friday, December 7, 2012

Orang Kaya & Orang Miskin

Ada seorang kaya yang sombong tanpa sengaja tersenggol seorang pengemis.
Dengan emosi ia berkata kepada si pengemis, "Dasar pengemis bodoh, berani²nya kamu menyenggol saya, kamu tidak tahu ya siapa saya ?"

"Maaf tuan, saya benar² tidak sengaja, tapi... sebenarnya tuan ini siapa ?" Kata si pengemis ketakutan.
Dengan sombong orang kaya tersebut menjawab, "Saya orang yang paling kaya di kota ini !" Tetapi dengan polos pengemis itu berkata, "Maaf tuan, setahu saya, orang yang paling kaya di kota ini adalah tukang kayu yang tinggal di ujung jalan. Ia sering MENGUNDANG para pengemis seperti saya ini untuk makan bersama di rumahnya."

Mendengar hal itu, orang kaya tertunduk malu dan segera berjalan menjauhi si pengemis. Ia tahu benar siapa tukang kayu yang dibicarakan sipengemis tadi yang sebenarnya hidup dalam kekurangan namun selalu mau berbagi kepada sesama.

MORAL STORY

"KEMISKINAN" seseorang tidak lantas dihubungkan dengan sedikitnya harta yang dimiliki.

Dunia boleh memuja materi, tetapi soal "KEKAYAAN" yang sesungguhnya tidaklah se-mata² diukur atas dasar harta dan kelimpahan materi yang dimiliki seseorang, melainkan berbicara tentang berapa banyak yang ia dapat BAGIKAN dan BERIKAN kepada sesamanya.

Ketika seseorang mau BERBAGI dengan sesamanya, sekalipun ia tidak memiliki materi yang berlimpah, dia sudah dapat dikatakan sebagai seorang yang KAYA.

Sebaliknya, seseorang yang tidak pernah BERBAGI dengan sesamanya sekalipun memiliki MATERI yang BERLIMPAH, sebenarnya ia adalah seorang yang miskin.

Dalai Lama Sang guru

KATA-KATA INDAH” dari Dalai Lama.
Sewaktu Ditanya Apakah yang Paling Membingungkan di Dunia ini?
Beliau menjawab : "Manusia",
Karena dia "Mengorbankan Kesehatannya" hanya "Demi uang";
Lalu dia "Mengorbankan Uang"nya demi Kesehatan".

Lalu dia "Sangat Khawatir" dengan "Masa Depannya", sampai' dia "Tidak Menikmati Masa Kini"; akhirnya dia "Tidak Hidup di Masa Depan atau pun di Masa Kini"; dia "Hidup Seakan-akan Tidak Akan Mati", lalu dia "Mati" tanpa "Benar2 Menikmati" apa itu "Hidup".

Saudaraku, bersyukurlah apa yang selama ini kita dapati dan kita nikmati. Karena kita tidak akan tahu, apa yang akan terjadi hari esok.. :)

~» Ketika lahir dua tangan kita kosong..
ketika meninggal kedua tangan kita juga kosong..

~» Waktu datang dan waktu pergi kita tidak membawa apa²..

~» Jangan sombong karena kaya dan berkedudukan..

~» Jangan minder karena miskin dan hina..

~» Bukankah kita semua hanyalah tamu dan semua milik kita hanyalah pinjaman..

~» TETAPLAH RENDAH HATI seberapapun tinggi kedudukan kita..

~» TETAPLAH PERCAYA DIRI seberapapun kekurangan kita.. :)

~» Karena kita hadir tidak membawa apa2 dan kembali juga tidak membawa apa2... Hanya Pahala dan Kebajikan atau Dosa dan Kejahatan yang dapat kita bawa.

~»Datang ditemani oleh Tangis..
Pergi juga ditemani oleh Tangis..

~» Maka dari itu TETAPLAH BERSYUKUR, dalam segala keadaan apa pun, dan HIDUPLAH disaat yg benar-benar ada dan nyata utk kita, yaitu SAAT INI, bukan dari bayang2 MASA LALU maupun mencemaskan MASA DATANG yg blm lagi tiba....

"Hidup ini adalah sebuah pilihan".

Wednesday, December 5, 2012

Semut Ngangrang

Semoga keadilan merada dan damai sejahtera ditengah-tengah kita selama-lamanya.

Belajar dari semut ngangrang. Semut membangun rumahnya dari daun. Beribu-ribu semut bekerja saling mendukung. Ternyata dalam pembangunan rumah semut itu selalu ada insiden yaitu kecelakaan semut hingga ada yang kehilangan kaki atau luka pada tubuhnya.


Apakah semut yang luka atau kehilangan kaki disingkirkan???

TIDAK.

Ternyata semut yang luka atau kehilangan kaki ditempatkan untuk diam di tempat sebagai pemberat daun dan mereka dipelihara sama dengan yang bekerja, dimana makan dan kebutuhannnya dikirim oleh semut bagian "dapur".

Jadi semua semut mendapat bagian makan dan kebutuhan yang sama. Tidak ada yang dilupakan dalam kebersamaan.

Apakah kita bisa seperti semut ngangrang itu?

Keadilan meraja dan damai sejahtera di tengah-tengah mereka.

Tidak ada keserakahan dan egoisme dalam diri semut itu, semua dihargai dan diberi posisi yang sesuai kemampuan namun tetap mendapat bagian sama dengan yang lain.

Itulah cinta dan kebersamaannya.

Tuesday, December 4, 2012

Tjong A Fie

Sebuah Surat ttg Riwayat Mayor TJONG A FIE ; Taipan Tionghoa di Medan yg dicintai oleh semua golongan .Aku rindu abangku yang telah 5 tahun ini pergi ke Tanah Deli. Usaha toko papa sudah tak mungkin berkembang lagi.

Aku tak akan berkembang kalau tetap di kampung dan tidak mencoba hal baru. Dari surat-surat yang dikirim abangku Tjong Yong Hian, aku tahu bahwa Deli Tua di Hindia Belanda adalah sebuah kota yang makmur. Perkebunan tembakau mulai bermunculan, kelapa dan teh juga menjadi barang dagangan yang penting. Apalagi abang Yong Hian mengatakan bahwa dia kini telah menjadi Kapiten Belanda untuk urusan orang Tiong Hoa. Maka aku putuskan untuk meninggalkan Guangdong menyusulnya ke tanah Deli.

Saat itu umurku baru 18 tahun. Terpaksa aku tinggalkan istriku Lie, karena perjalanan ini penuh ketidakpastian.Labuhan Deli merapatkan kapal kami. Segera saja saya berjumpa dengan abang yang sudah lima tahun berpisah. Melalui teman-teman Abang Yong Hian, aku mulai tahu perniagaan di Deli Tua. Penyediaan barang sehari-hari seperti gula, minyak goreng dan kain sangat dibutuhkan. Toko Tjong Sui Fo mengajarkan banyak hal kepada saya. Hubunganku dengan orang-orang Melayu, Arab, Tionghoa dan Belanda membawaku memahami perniagaan di Deli Tua.

Aku tahu kebutuhan masing-masing suku tersebut. Aku juga tahu produk apa yang mereka hasilkan.Kepercayaan Sultan Deli Makmun Al Rasjid untuk mengurusi tanah-tanah perkebunannya menambah pengalamanku menangani perkebunan. Pertikaian antar pekerja kebun, baik sesama suku maupun antar suku (Jawa dengan Karo, Karo dengan Keling dan sebagainya) menjadikanku sangat sibuk. Namun keberhasilanku mendamaikan mereka membuat Belanda mempercayaiku ketika aku ajukan ijin untuk membuka perkebunan tembakau milikku sendiri.

Sebelumnya, Orang Tionghoa hanya mau berniaga saja, tidak berminat membuat kebun sendiri.Keperluan alat angkut yang cepat, mengilhamiku membangun jalur kereta api dari Belawan ke pusat kota Deli Tua. Dengan kereta api hasil bumi dengan cepat bisa diangkut ke kapal di Belawan.Disela-sela kesibukan, aku memutuskan untuk menikah lagi. Nona Chew yang merupakan anak salah satu pejabat di Penang aku lamar. Istriku ini memberiku 3 anak. Namun umurnya tidak panjang. Kekasihku ini meninggal dan membiarkanku mengurus 3 anaknya. Tak sanggup mengurus anak sambil berbisnis, aku putuskan untuk menikah sekali lagi. Kali ini pilihanku jatuh pada seorang gadis campuran Tionghoa - Melayu bernama Lim Kui Yap.

Darinya aku dianugerahi 7 anak lagi. Besarnya jumlah keluarga ini mengilhamiku mendirikan rumah besar di Kesawan. Saat itu pangkatku masih Kapten.Rumahku aku bangun dengan menggabungkan arsitektur Tiongkok , Belanda dan Melayu. Banyak hal baik dari arsitektur Gaya Tionghoa. Demikian pula dengan Belanda dan Melayu. Maka, menggabungkan ketiganya menjadikan istanaku nyaman untuk semua tamu yang berkunjung.Dalam berniaga sering aku mendapat kiriman buku dari para kolega Belanda. Buku-buku ini sungguh menarik. Cerita-cerita dalam buku tersebut membangkitkan minatku untuk terus membaca. Dari buku-buku tersebut aku mendapat pengetahuan tentang Eropa dan Amerika.

Selain dari buku-buku, perangko yang menempel pada surat-surat yang terkirim dari mitra bisnis dari berbagai negara menarik minatku. Maka aku kumpulkan perangko-perangko tersebut sebagai bagian dari kesukaanku.Aku percaya pada arwah leluhur yang memberkati. Berkat dari arwah leluhur yang dipadu dengan kerja keras dan kejujuran adalah kunci bisnis yang berhasil. Aku lihat teman-temanku yang Muslim, Hindu maupun yang Kristen memiliki keyakinan yang sama. Keyakinan untuk patuh kepada adat agamanya supaya hidupnya diberkati. Maka, dengan senang hati aku membantu mereka jika mereka membangun rumah ibadahnya.

Aku juga suka mendatangi perayaan hari raya mereka. Aku ajak teman-teman Belanda berdansa saat Natal di lantai 2 rumahku. Aku sediakan ketupat Medan dan mengundang mitra bisnisku yang Muslim di Hari Raya Idul Fitri. Aku hadiri perayaan Thaipusam dari teman-temanku orang India yang juga sukses berbisnis di Deli Tua.Meski sering diprotes oleh istriku, aku suka bekerja di kamar tidur. Khususnya saat subuh menjelang pagi. Bekerja sebelum mentari bersinar adalah sangat baik. Sebab otak kita masih segar dan belum dipenuhi segala perkara-perkara kecil. Ide-ide besar muncul pada saat saya bekerja di pagi hari di kamar tidur ini.

Selain dari ruang tidur, ruang makan adalah tempat spesial bagiku. Sebagai pencinta makanan, aku memiliki beberapa koki yang bisa menyiapkan makanan China, Melayu dan Belanda. Kadang mereka membuat resep baru yang merupakan gabungan dari kuliner Belanda, Melayu dan China.Saya juga sangat suka minum teh. Teh dari Yunan bisa menenangkan pikiran. Karena cintaku pada teh, maka aku bangun perkebunan teh di wilayah Deli.Orang Melayu, Batak dan Karo itu banyak yang pandai dan terampil, sayang mereka kurang motivasi dan tidak mempunyai cukup uang untuk berhasil.

Maka aku sediakan hartaku untuk membantu siapa saja yang berpotensi supaya mereka bisa berhasil. Semoga upayaku ini bisa terus dilanjutkan oleh keluargaku. Dengan harta yang aku tinggalkan, keluargaku bisa terus berkarya untuk membantu sesama. Harapanku Deli Tua, yang sekarang bernama Medan terus bertumbuh dalam keberagaman.

Cinta yang mendekatkan Manusia

Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya,
“Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?”

Setelah berpikir cukup lama...


Seorang murid mengangkat tangan hendak menjawab. Guru pun mempersilakan dia menjawab. Murid itu berkata, “Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran.”

Sang guru balik bertanya,
“Bukankah lawan bicaranya berada di sampingnya? Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?”

Para murid terdiam. Hampir semuanya telah memberikan alasan yang mereka kira benar. Tetapi sang guru sepertinya belum terpuaskan oleh salah satu jawaban dari murid-muridnya.

Menyadari kebuntuan ini, sang guru kemudian berkata, “Ketika dua orang sedang dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh, meskipun secara fisik mereka begitu dekat.”

“Tetapi anehnya,” sang guru melanjutkan, “Semakin keras mereka berteriak, semakin mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi.”

Para murid semakin tenggelam dalam kekaguman atas jawaban sang guru itu. Ruang kelas semakin sepi dan hening. Sang guru pun melanjutkan, dengan bertanya, “Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta?”

Kali ini para murid semakin antusias. Semua orang dalam kelas itu berebut untuk menjawab. Serempak mereka menjawab, katanya, “Mereka yang sedang jatuh cinta tidak saling berteriak. Mereka justru berbicara secara sangat lembut. Bahkan meskipun halus dan pelan, keduanya masih bisa saling mendengarkan.”

“Mengapa bisa begitu?” sang guru balik bertanya.
Kali ini kelas kembali hening . Para murid nampak berpikir tetapi tak seorang pun yang ingin mencoba menjawab.
Sang guru menjawab sendiri pertanyaannya, katanya, “Karena kedua orang yang sedang jatuh cinta itu begitu dekat. Tidak ada jarak di antara hati mereka. Bahkan begitu dekatnya hati mereka sampai sepatah kata pun tak perlu diucapkan.”

Para murid tampak tersenyum, ada juga yang mengangguk-angguk kepala. Mereka seperti sedang memahami apa yang dikatakan sang guru. Nasihat sang guru, katanya, "Ketika Anda sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi, kamu tidak mengucapkan kata yang justru makin menciptakan jarak di antara kamu.”

Kali ini para murid mulai tersadar dan menangkap maksud guru mereka.

Ketika sedang marah, lebih baik kita TIDAK mengucapkan kata-kata yang yang justru makin memperlebar jarak di antara kita sambil menunggu waktu yang tepat untuk mengatasi kemarahan.
Dengan tidak mengucapkan kata-kata ungkapan kemarahan, kedua orang yang diam walau sedang marah satu sama lain, dapat lebih merasakan kedekatan hati di antara mereka.

Orang yang Ingin Kubersamanya ..

Orang selalu berkata ada bekas istri atau suami, tapi tidak ada bekas anak dan bekas orangtua.” Cerita bijak berikut ini mungkin bisa sedikit mengubah pandangan tersebut dan membuat seseorang ingin memiliki suami atau istrinya sampai akhir hayat.

Seorang dosen mengadakan permainan kecil untuk para mahasiswanya yang sudah berkeluarga dan meminta satu orang maju ke papan tulis.

Dosen: “Tulis 10 nama yang paling dekat dengan Anda!"
Maka, mahasiswa itu menulis 10 nama (ada nama tetangga, orangtua, teman kerja, istri, anaknya, dst.)

Dosen: “Sekarang pilih 7 diantaranya, yang sekiranya Anda ingin hidup terus bersamanya!”
Mahasiswa itu mencoret 3 nama.

Dosen: “Silakan coret 2 nama lagi!”
Tinggal 5 nama.

Dosen: “Coret lagi 2 nama!”
Tersisalah 3 nama, yaitu nama orangtua, istri, dan anaknya.

Suasana kelas hening. Mereka mengira semua sudah selesai dan tidak ada lagi yang harus dipilih. Tetapi, tiba-tiba dosen itu berkata, "Silakan coret 1 nama lagi!”
Mahasiswa itu harus mengambil pilihan yang amat sulit. Ia lalu mencoret nama orangtuanya secara perlahan.

Dosen: “Silakan coret 1 nama lagi!”
Betapa bingungnya hati mahasiswa itu.. Kemudian ia mengangkat kapur dan dengan lambat mencoret nama anaknya sambil menangis.

Setelah suasana tenang, sang dosen bertanya kepada mahasiswa itu. "Anda tidak memilih orangtua yang membesarkanmu, dan tidak juga memilih anak yang merupakan darah dagingmu. Sedangkan istri, konon bisa dicari lagi. Tapi mengapa Anda memilih istrimu?”

Semua orang di dalam kelas menunggu jawaban dari mahasiswa itu, dengan penuh rasa ingin tahu. Lalu si mahasiswa berkata, “Seiring waktu berlalu, orangtua saya akan pergi dan meninggalkan saya. Anak saya pun jika sudah dewasa lalu menikah, pasti meninggalkan saya juga. Sedangkan yang benar-benar bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah ISTRI saya.

Orangtua dan anak bukan saya yang memilih tapi Tuhan yang menganugerahkan; tapi saya yang memilih sendiri ISTRI saya dari seluruh perempuan yang ada di sekitar."