Thursday, April 25, 2013

Ayah & 4 Anak : Menjadi Suci

Sebelum wafat, seorang ayah yang terkenal karena kesuciannya memanggil keempat anaknya.
"Anak-anakku, aku hampir mati. Tidak ada harta atau kepandaian luar biasa yang dapat kuwariskan kepada kalian."
Kata anak-anaknya,
"Kami tahu ayah adalah orang yang suci. Wariskan kesucian itu kepada kami. Itu saja yang kami dambakan, kami tidak menginginkan apapun yang lain."
Sang ayah merasa senang dan puas, maka iapun memberikan pesan terakhir,
"Baik sekali anak-anakku. Kalian sudah mengerti harta yang paling penting dalam hidup ini. Tapi kesucian tidak dapat diwariskan. Setiap orang harus mencari dan memperjuangkannya sendiri. Lihatlah hidupku dan kalian akan tahu bagaimana kesucian itu dapat dicapai."

Setelah itu meninggallah sang ayah.

Segera setelah masa berkabung berlalu, masing-masing anak bersiap-siap pergi untuk mencari jalan menuju kesucian. Anak yang sulung pergi ke suatu gunung yang sepi. Di sana ia menghabiskan waktu untuk bertapa dan berpuasa. Ia ingat betul, bertapa itulah yang dilakukan ayahnya dahulu. Anak yang nomer dua pergi ke tempat-tempat yang jauh untuk menemui guru-guru yang bijaksana. Ia yakin ayahnya menjadi suci karena mengerti sungguh-sungguh makna kehidupan. Anak yang nomer tiga juga pergi mengembara ke tempat-tempat yang jauh, bukan untuk mencari guru-guru kebijaksanaan seperti kakaknya, tetapi untuk mengunjungi tempat-tempat suci. Ayah menjadi suci karena mendapat berkat dari tempat-tempat ini, pikirnya.

Setelah semua kakaknya pergi tinggallah anak bungsu yang kebingungan. Ia sebenarnya juga ingin pergi mencari jalan menuju kesucian seperti kakak-kakaknya. Namun, ia sendiri bingung untuk memilih jalan yang mana. Semua jalan yang sekarang ini dilalui kakak-kakaknya sudah dilewati ayahnya. Jalan manakah yang paling baik?

Selain bingung menentukan jalan mana yang harus dilalui, ia juga bingung karena tidak ada orang yang menggantikan pekerjaan ayahnya. Selama ini ayahnya mengerjakan sebidang kebun kecil di belakang rumah untuk makan seluruh keluarga. Ia harus mencari air dari tempat yang jauh karena di sekitar tempat itu memang tidak ada mata air. Dalam sehari, ia beberapa kali bolak balik memikul kantong-kantong air. Sebagian air itu digunakannya untuk mengairi ladangnya sendiri dan sebagian yang lain disisakan untuk orang-orang yang singgah. Rumah kecilnya selalu disinggahi para pejiarah atau siapapun yang kebetulan melintasi jalan di depan rumah itu. Ia selalu menyambut kedatangan mereka dengan senyum. Itulah yang dikerjakannya setiap hari, dan entah mengapa orang-orang menganggapnya sebagai orang suci.

Setelah orang suci itu wafat ternyata orang-orang tetap singgah di rumah itu. Karena tidak ada orang lain, terpaksa si bungsu melakukan pekerjaan ayahnya. Mula-mula, ia mengerjakannya dengan terpaksa dan menggerutu. Mengapa aku harus melakukan hal remeh seperti ini sementara kakak-kakaknya mungkin sudah maju dalam kesucian mereka. Ia sama sekali tidak mengerti mengapa sebagai orang suci dulu ayahnya mau repot-repot menjadi pencari air. Bukankah duduk berdoa dan memberi wejangan lebih cocok untuk seorang suci?

Entah mengapa lama kelamaan si bungsu akhirnya menemukan kegembiraan yang ajaib. Orang-orang yang kehausan setelah melakukan perjalanan di tengah padang selalu keluar dari rumahnya dengan wajah ceria. Air yang disediakannya ternyata membuat mereka kembali hidup dan bersemangat. Mereka tidak pernah memberikan apapun sebagai imbalan air minum itu, sudah sejak dahulu ayahnya memang menyediakan air secara cuma-cuma. Namun kegembiraan mereka sudah memberikan upah yang tidak terkira bagi jiwanya.

Hari berganti bulan dan tahun, si bungsu terus mengerjakan pekerjaan remeh itu. Kadang-kadang muncul keinginan untuk menyusul salah seorang kakaknya. Namun, akhirnya ia malah lupa untuk mencari jalan menuju kesucian.

Ketika keempat anak itu meninggal, mereka berharap dapat cepat berkumpul bersama sang ayah di sorga. Sebelum masuk sorga ternyata mereka harus menunggu di api pencucian dahulu. Setelah beberapa saat menunggu, si bungsulah yang pertama dipanggil untuk masuk sorga. Kakak-kakaknya sudah menjadi pertapa yang disegani, dan orang bijaksana, dan pejiarah yang masyur. Mengapa bukan mereka yang dipanggil dahulu. Sedangkan ia hanya orang yang menyediakan air saja?

Ternyata menjadi suci tidak harus keluar dari lingkungan kita dan melakukan hal hal besar. Dengan melakukan pekerjaan yang kecil rutin dan biasa ternyata kesucian tersebut melekat dengan sendirinya.

Kekuranganku adalah Kelebihanku

Alkisah, di sebuah kota kecil di Jepang, terdapat seorang anak yg lengan kirinya buntung, tetapi ia sangat menyukai beladiri judo, dan sudah mengikuti latihan di sebuah dojo.
Selama berlatih, sang guru hanya mengajarkan satu jurus saja. Walaupun jurus itu termasuk sukar untuk dikuasai, anak ini merasa tak puas, karena ia melihat murid-murid lainnya mempelajari bermacam-macam teknik. Akhirnya setelah 6 bulan, ia tak kuasa lagi menahan kesabarannya. Lantas ia menemui sang guru; “Sensei, bolehkah aku bertanya? Mengapa selama 6 bulan ini aku hanya berlatih jurus ini saja”. Gurunya hanya menjawab singkat “Karena engkau murid yang istimewa dan hanya jurus ini yang engkau perlukan” Ia tak berani lagi bertanya dan memilih untuk berlatih dengan tekun. Semakin lama jurus itu semakin dikuasainya dan mendarah daging dalam dirinya. Tak ada seorangpun yang semahir dia dalam menggunakan jurus tsb.

Setahun kemudian, sang guru menyertakan dirinya dalam kejuaran nasional di ibukota. Walaupun merasa pesimis & minder, ia menuruti permintaan sang guru & mereka berangkat ke ibukota.

Kejuaraan dimulai. Di luar dugaannya, dengan mudah ia bisa menjatuhkan & mengunci lawan-lawannya.­ Babak demi babak ia lalui, sampai akhirnya ia harus menghadapi juara tahun lalu di babak Final. Walau memakan waktu cukup lama dan menguras tenaganya, lagi-lagi ia berhasil memenangkan pertandingan.

Dalam perjalanan pulang, sembari membahas & mengevaluasi pertarungannya,­ sang anak bertanya kembali “Sensei, saya heran, mengapa hanya bermodal satu jurus ini saja saya bisa memenangi pertandingan. Saya masih belum mengerti ucapan Sensei dulu, apa istimewanya saya dan mengapa hanya satu jurus ini?”

Sang Sensei tersenyum & berkata; “Muridku, cara bertarung setiap orang adalah unik, tergantung dari kekuatan & kelemahannya. Praktisi beladiri perlu mempelajari berbagai teknik & jurus sampai akhirnya ia menemukan kekuatan & kelemahannya dan akhirnya memilih teknik & jurus yang sesuai, yaitu teknik2 yg memanfaatkan kekuatanya dan menutupi kekurangan atau bahkan mengubahnya sebagai kekuatan”.

“Engkau istimewa, karena kekuranganmu sudah jelas. Sehingga tak perlu engkau menghabiskan waktu mempelajari berbagai jurus & teknik yang sudah pasti tidak engkau perlukan. Dan jurus itu paling cocok bagimu, karena selain jurus tersebut salah satu jurus tersulit dalam Judo, satu-satunya cara untuk menghadapinya adalah dengan mengunci lengan kirimu”.

Kadang orang mengira bahwa kekurangannya merupakan hukuman, kutukan dan menyesalinya. Padahal, di dunia ini banyak sekali terdapat kemungkinan dan tak mungkin semuanya diraih. Orang-orang yg memahami kekurangannya seharusnya bisa menyadari hal-hal yang mustahil ia lakukan dan tak membuang waktu percuma untuk mengejarnya. Dan orang-orang yang juara adalah orang-orang yang menggunakan semaksimal kekuatannya dan juga berhasil menggunakan kelemahannya juga sebagai kekuatan. Percayalah selalu akan rencana & rancanganNya

4 Anak & 4 Musim

Seorang ayah menyuruh ke-4 anaknya ke hutan melihat sebuah pohon pir.
Anak 1 pergi pada musim DINGIN,
Anak 2 pada musim SEMI,
yang 3 pada musim PANAS,
dan yg ke 4 pada musim GUGUR.
Anak 1: pohon pir itu tampak sangat jelek dan batangnya bengkok.
Anak 2: pohon itu dipenuhi kuncup-kuncup hijau yg menjanjikan.
Anak 3: pohon itu dipenuhi dengan bunga-bunga yang menebarkan bau yang harum.
Anak 4: ia tidak setuju dengan saudaranya, ia berkata bahwa pohon itu penuh dengan buah yang matang dan ranum.
Kemudian sang ayah berkata bahwa kalian semua benar, hanya saja kalian melihat di waktu yg berbeda.
Ayahnya berpesan “Jangan pernah menilai kehidupan hanya berdasarkan satu masa yg sulit. Ketika kita sedang mengalami masa-masa sulit, segalanya terlihat tidak menjanjikan, banyak kegagalan dan kekecewaan, jangan cepat menyalahkan diri dan orang lain bahkan berkata bahwa kita tidak mampu, bodoh dan bernasib sial. Ditangan Tuhan hidup kita berarti, tidak ada istilah “nasib sial” bagi orang percaya.
Kerjakan yang menjadi bagian kita dan percayalah Tuhan akan mengerjakan bagian-Nya…
Jika kita tidak bersabar ketika berada dimusim dingin, maka kita akan kehilangan musim semi dan musim panas yang menjanjikan harapan, dan kita tidak akan memanen hasil dimusim gugur.
Kegelapan malam tidak selamanya bertahan, esok akan datang fajar yg akan mengusir kegelapan malam.

Wednesday, April 17, 2013

Pemulung Berhati Emas : sesungguhnya dia lebih kaya dari org yg sangat kaya

Banyak orang yang tega membuang bayi yang masih hidup dengan banyak alasan. Malu karena sang bayi lahir di luar pernikahan, atau.. takut karena tidak punya biaya untuk menghidupi sang bayi. Tapi tahukah Anda, seorang pemulung di China mampu mengadopsi 30 bayi yang dibuang. Inilah kebesaran hati Tuhan yang kadang tak mampu dirasakan semua orang.
Nama wanita ini adalah Lou Xiaoying, usianya saat ini 88 tahun. Pekerjaannya adalah pemulung sampah, suami Lou Xiaoying telah meninggal 17 tahun yang lalu. Keadaan hidup yang sulit dan keterbatasan ekonomi tidak mengecilkan hati Lou Xiaoying untuk berbuat baik pada sesama manusia. Dia telah mengadopsi 30 bayi sejak tahun 1972.
Walaupun usianya sudah menua, kebaikan hati Lou Xiaoying tidak surut dimakan usia. Anak adopsi yang paling muda saat ini berusia enam tahun, namanya Zhang Qilin. Lou Xiaoying menemukan bayi tersebut di tempat sampah. Dengan kondisi yang lemah, wanita itu membawa sang bayi ke rumahnya yang sangat kecil untuk dirawat. "Kini dia sudah menjadi anak yang sehat dan bahagia," ujar Lou Xiaoying.
Sementara itu, anak adopsi pertama ditemukan Lou Xiaoying di jalan, seorang bayi perempuan. "Ia terbaring di antara sampah di jalan, terlantar," kenang wanita tua itu. Dengan keterbatasan Tidak semua bayi yang ditemukan dan dirawat Lou Xiaoying terus bersamanya hingga dewasa. Beberapa di antara mereka diadopsi keluarga yang lebih mampu.
"Saya tidak mengerti mengapa orang-orang tega meninggalkan bayi selemah itu di jalan," ujar Lou Xiaoying. Baginya, bayi-bayi tersebut adalah makhluk hidup yang berharga, mereka seharusnya mendapat kasih sayang dan cinta.
Kisah ini mulai menyebar ke seluruh China dan mendapat perhatian dunia. Seseorang yang menaruh simpati pada kisah ini Seseorang yang simpatik terhadap Lou mengatakan bahwa pemerintah, sekolah, dan masyarakat China yang tak berbuat apa-apa seharusnya malu pada Lou. “Dia tak punya uang atau kekuasaan, tetapi mampu menyelamatkan anak-anak dari kematian dan kondisi yang lebih parah,” ungkapnya.
Kisah nyata ini membuktikan bahwa kebaikan hati seseorang tidak dapat dinilai dengan materi. Seorang pemulung sampah yang kehidupannya sulit bisa memiliki hati semulia emas.
Jadilah manusia yang berguna untuk orang lain. Jangan menunggu materi atau kesempatan. Hati mulia yang akan menuntun Anda

Pengorbanan Shen Nong

Lilin Mengorbankan Dirinya Sendiri Demi Menerangi Orang Lain”
“A Candle Illuminates Others And Exterminates Itself”
La Luz De La Vela Ilumina Consumiéndose A Sí Misma.
Da Luz Dándose A Sí Misma.

the story:
Alkisah,
Shen Nong adalah seorang penemu awal Zhong Yao (obat2an tradisional Tionghoa), ia sering berkelana dari puncak gunung sampai dalamnya dasar danau untuk mencari, meracik, dan mencoba berbagai tumbuhan, rumput ,akar2an, sehingga dapat berkhasiat mencegah penyakit.
Beliau selalu memikul kantong besar yang kosong untuk tempat tumbuh-tumbuhan, setiap kali dia selalu mencoba percobaan sendiri dulu baru bisa pastikan membuka resep untuk orang lain. Banyak obat yang ditemukannya sungguh berkasiat bagi ilmu pengobatan, tak terhitung banyak orang terselamatkan berkat racikan resepnya, dia juga tidak egois, selalu mengajari orang bagaimana meracik obat.
Suatu hari Shen Nong sendiri mengidap penyakit yang tidak umum, ia sudah meramu obat dengan berbagai cara tapi belum menunjukkan hasil yang baik, kemudian Shen Nong berpikir: “Apakah penyakit ini benar-benar tidak ada obatnya dan tak bisa disembuhkan? “ “Ah…Tidak mungkin, pasti ada jalan keluarnya cuma sekarang belum menemukannya, saya harus semangat untuk mencarinya lagi! “
Besoknya dengan semangat tapi sakit dia berkelana mencari ramuan, sampai malam masih belum menemukannya,dalam hatinya berkata : “Ya sudah, besok sajalah aku mencarinya lagi” setelah berpikir demikian tiba-tiba dari kejahuan dia melihat bunga berwarna kuning, “Jangan jangan ini obat yang kucari! Shen Nong pun mengilingnya dan memakan bunga tersebut.
Tidak lama kemudian tubuhnya bereaksi keras, sangat tidak enak, perutnya seakan-akan ditusuk-tusuk oleh sebilah pisau tajam. Mukanya berubah menjadi pucat sekali, menit ke menit tubuhnya semakin lemas, perutnya semakin sakit saja.
Ketika dalam keadaan kritis dan lemas, Shen Nong merasa dirinya susah ditolong lagi, karena itu dengan sisa kekuatannya ia mencoba bangkit ke tempat bunga kuning itu dicabut. Lalu, ia memetik selembar lagi dan menaruhnya di sudut mulutnya (seperti menjepit batang rokok).
Dia melakukan hal itu dengan tujuan agar memberitahukan kepada dunia bahwa bunga dan daun ini sangat beracun, agar kemudian hari dunia mengetahuinya. Dia kemudian duduk bersandar di sebuah batu besar dan tak lama mengembuskan napas terakhir sambil menjepit bunga dan daun beracun.
Dunia sangat terpukul atas kejadian tersebut dan menganggap Shen Nong sangat berjasa sehingga diangkat menjadi Dewa penemu obat-obatan. 2500 tahun kemudian dia pun dikenal sebagai Penemu Zhong Yi(Pengobatan tradisional Tiongkok).
by Maitri-nisme

Wednesday, April 10, 2013

Rasialisme Di British Airways

Alkisah dalam Sebuah perjalanan Penerbangan...
Seorang wanita kulit putih Afrika Selatan berusia sekitar 50 tahunan duduk di samping seorang pria berkulit hitam.
Hal ini agaknya mengganggu wanita ini sehingga dia memanggil
pramugari.
"Nyonya, ada masalah apa?", tanya pramugari .
"Anda tidak melihat apa yang terjadi?" tanya wanita itu.
"Anda menempatkan saya di samping pria berkulit hitam, saya keberatan duduk di samping orang yang tergolong menjijikan seperti itu.
Berikan saya kursi pengganti."
"Tolong tenang dulu," jawab sang pramugari.
"Hampir semua kursi dalam pesawat ini telah terisi, akan saya lihat dulu kalau-kalau masih ada kursi yang kosong."
Pramugari itu pun berlalu dan kembali lagi beberapa menit kemudian .
"Nyonya, seperti yang telah saya perkirakan, tidak ada lagi kursi kosong di kelas ekonomi, saya sudah berbicara dengan kapten dan dia bilang kalau masih ada satu kursi kosong di kelas bisnis, dan juga ada satu kursi kosong di kelas utama
(first class)."
Sebelum wanita itu berkata apa-apa,
pramugari itu pun melanjutkan kata-katanya: "Perusahaan kami biasanya tidak memperbolehkan penumpang dari kelas ekonomi untuk duduk di kelas utama. Namun, dalam situasi semacam ini, kapten merasa bahwa akan sangat memalukan membiarkan seorang penumpang duduk di samping penumpang lain yang anda rasakan begitu menjijikan."
Pramugari itu lalu berpaling kepada pria berkulit hitam itu, dan berkata,
"Karena itu Pak, jika Anda berkenan, silakan kemasi bawaan Anda, dan pindahlah ke bagian kelas utama"
Seketika itu juga, penumpang lain yang masih terkejut oleh apa yang baru saja terjadi, serentak berdiri dan memberi tepuk tangan penghormatan....
> Sebuah cara jitu untuk memerangi rasialisme baru saja ditunjukkan oleh British Airways...
NOTE:
Kejadian ini adalah kisah nyata yg berlangsung dalam penerbangan British Airways antara. Johannesburg dan London....

Wednesday, April 3, 2013

Seorang Pria & Burung Beo

Ketika duduk dibangku dalam pesawat, seorang pria kaget melihat burung beo terikat di bangku sebelahnya.lalu pria itu meminta kopi kepada pramugari dan si beo menimpalinya,
:"Dan bawakan juga saya whisky, bodoh."
Pramugari datang membawa whisky, tapi ia lupa membawa kopi. Pria itu mengingatkan lagi pramugari mengenai kopi pesanannya, tapi lagi-lagi si beo menimpali,
:"Dan bawakan saya whisky lagi, bodoh!"
katanya sambil meminum habis whisky pertama.
Pramugari datang tergopoh-gopoh sambil membawa whisky, tapi tidak juga ingat membawa kopi.
Akhirnya, pria itu tidak dapat menahan emosinya.

:"Aku sudah meminta kopi dua kali.ambilkan saya kopi sekarang juga, atau saya akan menendangmu."
Kini baik pria maupun si beo diseret paksa kepintu darurat dan siap dilempar keluar oleh dua petugas bertubuh kekar.tanpa menunggu, si beo terjun duluan kebawah, tapi sebelumnya ia sempat berpaling pada si pria sambil berkata,
:"Makanya kalau tidak bisa terbang, jangan ikut"an protes...hehehe"