SUNRISE atau matahari terbit bagi sejumlah orang, terutama para pelancong, menjadi satu target saat mengunjungi suatu daerah.
Pesona dan eksotisme cahaya matahari di awal pagi itu menjadi magnet nan memukau bagi para penyuka petualangan.
Di Indonesia, banyak tempat favorit untuk menyaksikan sunrise. Tentu
kita mengenal nama Gunung Penanjakan di Jawa Timur sebagai lokasi
terbaik untuk melihat matahari terbit sekaligus melihat keindahan tiga
gunung lainnya, Semeru, Bromo, dan Batok.
Tapi siapa kira, ternyata di kawasan wisata Borobudur Jawa Tengah
pun, kita tak cuma bisa menikmati kemegahan candi Budha terbesar di Asia
Tenggara itu, tapi juga bisa menikmati wisata lain, berburu sunrise.
Selama ini, wisatawan, terutama lokal, apabila berkunjung ke kawasan
Borobudur, hanya mengejar puncak candi sebagai tujuan utama.
Padahal, ada lokasi lain yang tak kalah menarik dan eksotis. Itulah
Punthuk Setumbu, salah satu view point terbaik untuk menyaksikan sunrise
dari kawasan Borobudur.
Punthuk Setumbu adalah sebuah bukit berketinggian sekitar 400 meter
di sebelah Barat Daya Candi Borobudur. Tepatnya berada di Dusun Kerahan,
Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Dari atas ketinggian ini, para pelancong bisa menyaksikan kemegahan
mentari pagi yang muncul dari balik Gunung Merapi dan Merbabu.Tak cuma
itu.
Dari Punthuk Setumbu, pengunjung mendapat bonus pemandangan indah Candi Borobudur yang seolah berada di negeri di atas awan.
Puncak di Punthuk Setumbu berupa pelataran yang memanjang 200 meter
arah Utara Selatan.Di bagian tepinya diberi pagar bambu sebagai
pembatas.
Ini sebagai bentuk keselamatan bagi pengunjung, karena bagian depannya merupakan lembah atau jurang.
Untuk mencapai lokasi view point sunrise ini, dari kawasan Borobudur bisa memakai beberapa jalan masuk ke Dusun Kerahan.
Dari arah terminal Borobudur di Dusun Janan, Desa Borobudur, atau
pintu gerbang Candi Borobudur, pengunjung bisa melewati jalan di tepi
kompleks candi yang mengarah ke Selatan, lalu menuju ke arah Barat
menuju Desa Karangrejo.
Bisa juga dari jalan utama Borobudur-Salaman, masuk ke Jalan
Brongsongan melewati Plataran Borobudur, sebuah hotel mewah. Lalu belok
kanan ke arah Dusun Kerahan.
Beragam alat transportasi bisa dipakai. Apabila berangkat
berombongan, tentu lebih nyaman menggunakan kendaraan pribadi atau mobil
sewaan dari hotel.
Bisa pula menggunakan jasa ojek, bahkan sepeda. Sejumlah pengunjung
dari luar negeri banyak yang bersepeda subuh hari menuju ke Punthuk
Setumbu ini.
Dari tempat parkiran kendaraan ke lokasi pelataran Punthuk hanya
butuh lima belas menit jalan kaki. Jalurnya nyaman, karena sebagian
besar sudah ditembok.
Di puncak,ada beberapa saung sebagai tempat melepas lelah. Untuk
masuk ke lokasi ini, setiap pengunjung dipungut retribusi sebesar Rp
15.000.
Menurut Hasyim, tokoh masyarakat Desa Karangrejo, wisata sunrise ini
baru populer sekitar 4 atau lima tahun lalu. Awalnya pada 2004, seorang
warga, Suparno yang menemukan lokasi di Punthuk Setumbu ternyata sangat
indah untuk menyaksikan sunrise.
Dari situ, mulailah para pemuda dan pemerintahan desa menata lokasi dengan dana swadaya dan bantuan pemerintah.
Jalan setapak yang dulunya tanah, mulai ditembok, berupa undakan
tangga. Pengelolaan parkir pun melibatkan para pemuda setempat, sehingga
membuka lapangan pekerjaan baru buat mereka.
" Ya kalau hari-hari biasa setidaknya ada 100 sampai 200 orang yang
naik ke Punthuk Setumbu ini. Kebanyakan orang asing yang jadi tamu
hotel. Tapi saat Lebaran seperti sekarang atau libur sekolah, lebih
banyaklagi. Pelataran ini bisa menampung kurang lebih 1000 orang
pengunjung, hanya pasti berdesak-desakan," kata Hasyim.