Ada 4 lilin yang menyala,
Sedikit demi sedikit habis meleleh.
Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka
Yang pertama berkata: “Aku adalah Damai.” “Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!”
Demikianlah, sedikit demi sedikit sang lilin padam.
Yang kedua berkata: “Aku adalah Iman.” “Sayang aku tak berguna lagi.”
“Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap
menyala.”
Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.
Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara:”Aku adalah Cinta” “Tak mampu
lagi aku untuk tetap menyala.” “Manusia tidak lagi memandang dan
mengganggapku berguna.”
“Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.”
Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.
Tanpa terduga…
Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam.
Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: “Ekh apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!”
Lalu ia mengangis tersedu-sedu.
Kemudian, dengan terharu Lilin keempat berkata:
Jangan takut,
Janganlah menangis,
selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya:
” Akulah H A R A P A N “
Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.
Apa yang tidak pernah mati hanyalah H A R A P A N.
yang ada dalam hati kita….dan masing-masing kita semoga dapat menjadi
alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu
menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya!
Tuesday, February 26, 2013
Friday, February 22, 2013
Bbrp Hal yg hrs Diperhatikan
1.
Jgn menggaruk voucher isi ulang pulsa ponsel dgn Kuku anda , krn
lapisan itu mengandung Perak Oksida Nitro yg lala kelamaan dpt
menyebabkan kanker kulit.
2. Menurut penelitian maka jawablah
panggilan telepon / Hp dgn telinga kiri, karena telinga kanan kita lebih
rentan terhadap gelombang electro magnetic , hal itu adalah utk
menghindari kerusakan syaraf yg lbh akut.
3. Jangan minum obat dgn air dingin dr kulkas, krn akan sukar diserap oleh metabolisme tubuh .
4. Jangan makan makanan berat stlh pkl 19.00, krn akan memicu obesitas.
5. Minum lbh banyak air pada pagi hari (utk mencukupi kebutuhan air dan
proses pembuangan racun), kurangi minum air pd malam hari, krn dapat
dpt memicu urinasi ( sering kencimh dimalam hari ).
6. Waktu tidur terbaik adalah 22:00-04:00.
7. Jangan langsung berbaring setelah minum obat, krn akan memperlambat proses penyerapan obat oleh tubuh .
8. Bila baterai ponsel LOW pd bar terakhir, jgn menjwb telepon, krn radiasinya 1000 kali lebih kuat.
9. Usahakan Tidak meminum Es sehabis makan, krn akan mempersulit kerja pencernaan kita.
10. Waktu anda bangun pagi , janganlah anda langsung bangun / berdiri
tetapi lakukanlah sedikit gerakan senam ringan sewaktu masih diatas
tempat tidur.
Thursday, February 7, 2013
BOSS
Kita
sering mengkritik atasan kita, yang tidak bisa memahami kita, dan tidak
mau memberikan kelonggaran atas pekerjaan dan tugas kita. Kita lebih
sering lagi memaki Boss kita dalam hati, yang mau seenaknya saja.
Tapi sebenarnya, siapa Boss terbesar kita? Siapa Boss terburuk kita?
Jawabnya seperti jawaban2 anda, adalah diri anda sendiri. Siapa yang
mampu memerintahkan kita untuk bangun jam 5 pagi untuk menyelesaikan
tugas kemarin? Apakah dia mampu memaksa anda? Ketika dia bilang anda
harus belajar lagi dan membaca buku untuk menambah ilmu apakah anda
menurut? Kalau anda tidak menurut bukankah sebenarnya dia boss yang
buruk?
Yang benar2 memaksa anda
untuk mau “belajar lagi” dan “bekerja lebih keras” dan “menelpon lagi
pelanggan yang sudah menolak delapan kali itu” hanyalah diri anda
sendiri. Apakah “dia” mampu menyuruh anda dengan baik? Apakah dia pernah
memberikan evaluasi atas hasil kerja anda setahun lalu, mengecek apa
lagi yang harus diubah untuk menjadi lebih sukses ditahun ini?
Dengan mudah kita bisa mengkritik orang lain: kolega, atasan kita,
bawahan kita. Tapi, pernahkah kita mengkritik diri sendiri tentang
bagaimana cara kita menata kerja kita, bagaimana kita lupa akah hal yang
seharusnya kita kerjakan kemarin, menunda pekerjaan yang penting dan
sudah kita rencanakan lama. Ingatkah kita untuk menegur diri kita
sendiri?
Kucing dan Kera: Kucing kecil kalau mengalami
kesulitan akan terdiam dan harus diselamatkan ibunya dari kesulitan.
Kera kecil kalau kesulitan dan kebetulan ibunya lewat, dia akan melompat
dan menangkap ibunya. Bedanya yang satu pasif menunggu, yang satu aktif
berupaya. Jadilah kera kecil.
Kita tidak bisa lagi secara
pasif menanti orang memberi kesempatan pada kita. Kita harus berusaha
secara aktif mencari cara untuk menolong diri kita sendiri. Untuk
menjadi lebih baik, dan lebih sukses lagi. Kita adalah boss diri kita
sendiri, jadilah boss yang lebih baik.
Kita tahu sekarang, boss
paling berkuasa adalah diri kita sendiri. Kalau anda berani berkata
bukan terlalu buruk boss ini, pertanyaannya adalah; Apakah bisa lebih
baik lagi anda menjadi boss diri anda sendiri? Jawabnya selalu “Bisa
lebih baik lagi sebenarnya.” Pertanyaan terakhir; “Apakah anda Mau
menjadi Boss lebih baik?” Kalau bukan mulai sekarang, kapan lagi?
Rahasia Kotak Sepatu
Henry
dan Marta sudah menikah lebih dari 40 tahun. Tentu, sepasang manusia
itu kini telah renta. Umur Henry 72 tahun dan umur Marta 68 tahun.
Ketika hidup berumah tangga, keduanya tidak pernah menyimpan rahasia.
Kecuali, sebuah kotak sepatu yang di simpan Marta di lemari pakaiannya.
Marta berpesan kepada suaminya untuk tidak sekali-kali membukanya atau
bahkan menanyakan tentang barang itu kepadanya.
Suatu ketika,
Marta sakit keras. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Henry dan
anak-anak mereka untuk menyembuhkan Marta. Tetapi, tak satu pun yang
berhasil. Dokter sudah angkat tangan dengan penyakit Marta. Mengingat
tuanya usia Marta, tidak mungkin bagi dokter untuk melakukan
tindakan-tindakan medis seperti yang biasa dilakukan pada penderita
biasa.
Saat berbaring di tempat
tidur, Marta berkata lirih pada suaminya, “Tolong ambilkan kotak sepatu
di lemari pakaianku.” Henry segera beranjak dari tempat duduknya dan
mengambil kotak sepatu itu, lalu memberikannya pada istrinya. Rupanya
Marta sadar, bahwa ini adalah saat yang tepat untuk membuka rahasia di
dalam kotak sepatu itu.
“Bukalah.” Marta berkata lagi pada
suaminya. Perlahan-lahan Henry membuka penutup kotak itu. Henry
mendapati ada dua boneka rajut dan setumpuk uang senilai hampir sepuluh
juta rupiah. Henry lalu menanyakan ada apa dengan dua boneka rajut dan
uang itu pada istrinya.
“Ketika kita menikah, ada sebuah
rahasia perkawinan yang dituturkan Nenekku.” Marta bercerita, “Nenekku
berpesan bahwa jangan sekali-kali membentak atau berteriak pada suamimu.
Nenek bilang jika suatu saat saya marah padamu, saya harus tetap diam
dan merajut sebuah boneka.” Henry hanya bisa terdiam saat mendengar
cerita istrinya. Dan, air mata pun mulai bercucuran di pipinya.
“Sayang, lalu bagaimana dengan uang sepuluh juta ini?” Tanya Henry pada
Marta, “Darimana engkau mendapatkan sebanyak ini?” Isteri menyahut,
“Oh, itu adalah uang hasil penjualan dari boneka-boneka yang pernah saya
buat"
Nilai Ujian
Sebelum
seorang professor di suatu universitas akan membagikan kertas ujian
kepada para mahasiswanya, ia mengajukan suatu tawaran istimewa kepada
mereka.
Ia berkata, “Siapa yang mau mendapat nilai C secara
otomatis dlm ujian ini, angkat tangan dan kamu tdk perlu mengikuti
ujian. Saya akan langsung membrikanmu nilai C.
” Satu tangan terangkat. Kemudian yang lainnya, dan yang lainnya hingga
ada setengah dari para mahasiswa tsb tlah memilih utk tdk mengikuti
ujian itu. Mereka akn menerima nilai C secara otomatis, dan Mereka pun
pulang dgn gembira.
Profesor itu kemudian membagikan lembaran
ujian kpd mahasiswa yang masih tinggal di kelas itu. Ia mletakkan
lembaran2 tersebut di meja dan meminta mereka tidak membaliknya sebelum
diprintahkan.
Ia membri slamat kpd para mahasiswa yg tersisa
tsb karna mereka tdk mau menerima nilai rata2 dan bahwa itu berarti
mereka bersedia melakukan hal2 yg luar biasa dlm hidup mereka.
Kemudian professor itu memerintahkan mahasiswanya utk memulai ujian mereka.
Para mahasiswa menemukan bahwa lembaran ujian mereka hanya tertulis kalimat singkat:
“Selamat. Anda baru saja mendapatkan nilai A.”
.
Terlalu sering kita mengambil jalan pintas yang mudah dan menerima
keadaan biasa2 saja saat seharusnya kita bisa berjuang dan membangun
potensi yg ada pada diri kita.
Sebagian dari kita berpikir spt
para mahaiswa itu yg rela mendapatkan Nilai C , karena mengganggap
bahwa nilai C tidaklah begitu buruk dan cukup pantas utk kita peroleh.
Mereka itu hanya menjalani Hidup yang biasa2 aja, tanpa mau Berjuang
dan berusaha mengeluarkan potensi maksimal dlm hidupnya , yang begitu
adalah merupakan suatu sikap yang tidak bertanggung jawab terhadap diri
sendiri dan hal itu juga berarti merendahkan diri anda sendiri.
Tetaplah bersemangat!
Teruslah bertumbuh!
Teruslah belajar!
Teruslah Berjuang dengan Berani.
Pesan moral :
Lakukan yang terbaik utk apapun yg sedang menjadi tanggung jawabmu saat ini.
Pantang menyerah dan tetap semangat.
*Always Do The Best *
** Jadikan diri kita menjadi teruji , hidup tak ada yg instan dan
gampang, jgn jadi kerupuk yg ingin cepat mengembang kena minyak panas
tapi cepat pula layu begitu kena udara lembab.
Tuesday, February 5, 2013
Guru vs Murid
Kelas yang tadi ribut-ribut tanpa guru, kini menjadi sunyi. Guru Bahasa Indonesia yang paling ditakuti dan disegani oleh semua murid telah masuk ke dalam kelas. Wajahnya garang seperti harimau kelaparan.
Murid-murid: Selamat pagi, Bu Guru!
Bu Guru (dengan suara melengking): Mengapa bilang selamat pagi saja? Kalau begitu siang, sore dan malam kalian mendoakan saya tidak selamat ya?
Murid-murid: Selamat pagi, siang dan sore Bu Guru… Bu guru: Kenapa panjang sekali? Tidak pernah orang mengucapkan selamat seperti itu! Katakan saja selamat datang, bukankah lebih bagus didengar dan penuh makna? Lagipula ucapan ini meliputi semua masa dan keadaan.
Murid-murid: Selamat datang Bu Guru!
Bu guru: Sama-sama, duduk! Dengar baik-baik. Hari ini Bu Guru akan menguji kalian semua tentang lawanan kata atau antonim kata. Kalau Bu Guru sebutkan perkataannya, kalian semua harus cepat menjawabnya dengan lawan katanya, mengerti?
Murid-murid: Mengerti Bu Guru…
Guru: Pandai!
Murid-murid: Bodoh!
Guru: Tinggi!
Murid-murid: Rendah!
Guru: Jauh!
Murid-murid: Dekat!
Guru: Berjaya!
Murid-murid: Menang!
Guru: Salah itu!
Murid-murid: Betul ini!
Guru (geram): Bodoh!
Murid-murid: Pandai!
Guru: Bukan!
Murid-murid: Ya!
Guru (mulai pusing): Oh Tuhan!
Murid-murid: Oh Hamba!
Guru: Dengar ini…
Murid-murid: Dengar itu…
Guru: Diam!!!
Murid-murid: Ribut!!!
Guru: Itu bukan pertanyaan, bodoh!!!
Murid-murid: Ini adalah jawaban, pandai!!!
Guru: Mati aku!
Murid-murid: Hidup kami!
Guru: Saya rotan baru tau rasa!!
Murid-murid: Kita akar lama tak tau rasa!!
Guru: Malas aku ngajar kalian!
Murid-murid: Rajin kami belajar bu guru…
Guru: Kalian gila semua!!!
Murid-murid: Kami waras sebagian!
Guru: Cukup! Cukup!
Murid-murid: Kurang! Kurang!
Guru: Sudah! Sudah!
Murid-murid : Belum! Belum!
Guru: Mengapa kamu semua bodoh sekali?
Murid-murid: Sebab saya sebagian pandai!
Guru: Oh! Melawan, ya??!!
Murid-murid: Oh! Mengalah, tidak??!!
Guru: Kurangajar!
Murid-murid: Cukupajar!
Guru: Habis aku!
Murid-murid: Kekal kamu!
Guru (putus asa): O.K. Pelajaran sudah habis!
Murid-murid: K.O. Cerita belum mulai!
Guru: Sudah, bodoh!
Murid-murid: Belum, pandai!
Guru: Berdiri!
Murid-murid: Duduk!
Guru: Bego kalian ini!
Murid-murid: Cerdik kami itu!
Guru: Rusak!
Murid-murid: Baik!
Guru (stres): Kamu semua ditahan siang hari ini!!!
Murid-murid: Kami sebagian dilepaskan tengah malam itu!!
Guru (stres): 66666
Murid-murid: 99999
Guru (stres): !!!
Murid-murid: ???
Murid-murid: Selamat pagi, Bu Guru!
Bu Guru (dengan suara melengking): Mengapa bilang selamat pagi saja? Kalau begitu siang, sore dan malam kalian mendoakan saya tidak selamat ya?
Murid-murid: Selamat pagi, siang dan sore Bu Guru… Bu guru: Kenapa panjang sekali? Tidak pernah orang mengucapkan selamat seperti itu! Katakan saja selamat datang, bukankah lebih bagus didengar dan penuh makna? Lagipula ucapan ini meliputi semua masa dan keadaan.
Murid-murid: Selamat datang Bu Guru!
Bu guru: Sama-sama, duduk! Dengar baik-baik. Hari ini Bu Guru akan menguji kalian semua tentang lawanan kata atau antonim kata. Kalau Bu Guru sebutkan perkataannya, kalian semua harus cepat menjawabnya dengan lawan katanya, mengerti?
Murid-murid: Mengerti Bu Guru…
Guru: Pandai!
Murid-murid: Bodoh!
Guru: Tinggi!
Murid-murid: Rendah!
Guru: Jauh!
Murid-murid: Dekat!
Guru: Berjaya!
Murid-murid: Menang!
Guru: Salah itu!
Murid-murid: Betul ini!
Guru (geram): Bodoh!
Murid-murid: Pandai!
Guru: Bukan!
Murid-murid: Ya!
Guru (mulai pusing): Oh Tuhan!
Murid-murid: Oh Hamba!
Guru: Dengar ini…
Murid-murid: Dengar itu…
Guru: Diam!!!
Murid-murid: Ribut!!!
Guru: Itu bukan pertanyaan, bodoh!!!
Murid-murid: Ini adalah jawaban, pandai!!!
Guru: Mati aku!
Murid-murid: Hidup kami!
Guru: Saya rotan baru tau rasa!!
Murid-murid: Kita akar lama tak tau rasa!!
Guru: Malas aku ngajar kalian!
Murid-murid: Rajin kami belajar bu guru…
Guru: Kalian gila semua!!!
Murid-murid: Kami waras sebagian!
Guru: Cukup! Cukup!
Murid-murid: Kurang! Kurang!
Guru: Sudah! Sudah!
Murid-murid : Belum! Belum!
Guru: Mengapa kamu semua bodoh sekali?
Murid-murid: Sebab saya sebagian pandai!
Guru: Oh! Melawan, ya??!!
Murid-murid: Oh! Mengalah, tidak??!!
Guru: Kurangajar!
Murid-murid: Cukupajar!
Guru: Habis aku!
Murid-murid: Kekal kamu!
Guru (putus asa): O.K. Pelajaran sudah habis!
Murid-murid: K.O. Cerita belum mulai!
Guru: Sudah, bodoh!
Murid-murid: Belum, pandai!
Guru: Berdiri!
Murid-murid: Duduk!
Guru: Bego kalian ini!
Murid-murid: Cerdik kami itu!
Guru: Rusak!
Murid-murid: Baik!
Guru (stres): Kamu semua ditahan siang hari ini!!!
Murid-murid: Kami sebagian dilepaskan tengah malam itu!!
Guru (stres): 66666
Murid-murid: 99999
Guru (stres): !!!
Murid-murid: ???
Subscribe to:
Posts (Atom)