Latar belakang kehidupannya yang susah membuat Goh Cheng Liang kini
menjadi salah satu konglomerat Singapura yang paling terkenal. Meski
dirinya tak banyak bicara kepada media, namun hasil karyanya berupa
landmark terlihat paling menonjol di Singapura.
Rumah sakit Mt Elizabeth dan pusat perbelanjaan Liang Court dui
Clarke Quay merupakan salah satu hasil karyanya, yang saat ini
kekayaannya ditaksir mencapai US$ 2,1 miliar atau Rp 22,96 triliun.
Goh kecil tak pernah sekolah. Ia dilahirkan dari keluarga miskin di
rumah petak yang memiliki satu ruangan pada tahun 1928. Sebagai anak
laki ia mencari ikan untuk dijual dan bekerja di sebuah toko perkakas,
namun ia terus belajar keterampilan berbisnisnya.
Hingga tahun 1949, ketika pasar saham Inggris surplus, Goh membeli
semua stok cat busuk dengan harga yang sangat murah. Dengan buku kimia
di tangannya, dia mencampurkan pelarut, pewarna dan bahan kimia untuk
memproduksi merek catnya, Pigeon.
Tahun berikutnya, perang Korea pecah dan larangan impor membuat laba
dari penjualan catnya melejit akibat tidak ada produk asing yang masuk.
Bisnis Goh mencapai puncaknya ketika dia menjalin kerjasama dengan
perusahaan cat Jepang, Nippon Paint. Saat itu, Goh mengambil risiko
dengan membentuk joint venture, Management Group Nipsea, dengan porsi
60-40.
Dilansir dari Reuters, kesuksesannya di bisnis cat tak membuatnya
berhenti. Ia pun mengembangkan usahanya ke sektor properti.
Bertahun-tahun ia berinvestasi ke bisnis property dengan membangun
pusat perbelanjaan, hotel, serviced residences, serta bisnis distribusi
ritel dengan mitra Jepang, pabrik elektronik, kemasan khusus, logistik,
pabrik makanan di Amerika dan bahkan sebuah perusahaan pertambangan di
China.
Ketika anaknya yang sekolah di Amerika, Goh Hup Jin, membawa
sejumlah perusahannya untuk go public, Goh pun mendirikan perusahaan
holding, Yenom Industries. Perusahaan ini merupakan induk dari
perusahaan properti, emas dan hotel di Teluk Habour dan sejumlah tempat
lain.
Baru-baru ini, bersama dengan Crown Holdings dari AS, mengakuisisi
sebuah perusahaan yang memproduksi kemasan (Superior Multi Packaging).
Awal tahun ini, dia mengajukan tawaran senilai US$751 juta untuk
mengambil 30 persen saham induk usaha Nippon di Jepang untuk mendukung
bisnisnya di Asia.
Kendati dikenal sebagai individu yang tertutup, dia tetap menjadi
bahan berita. Dia dikenal sebagai dermawan yang banyak memberikan
beasiswa, penelitian kanker dan pendidikan melalui Goh Foundation.
No comments:
Post a Comment