Di masa long weekend akhir Mei, adakah dari Anda yang mau liburan ke
Jepang? Ada beberapa hal penting yang perlu diketahui agar liburan ke
Jepang bisa hemat dan nyaman. Jepang memang mahal, tapi bisa disiasati.
Jepang
memang terkenal dengan biaya hidup tinggi, oleh karena itu banyak
sekali yang berpikiran bahwa pergi liburan ke sana akan menghabiskan
cukup banyak uang. Memang tidak dapat dipungkiri, hampir semua barang di
sana mahal jika dibandingkan dengan di Indonesia. Apalagi dengan
keadaan kurs rupiah yang seringkali melemah.
Namun bukan berarti
harganya jauh berbeda dan mustahil untuk kita. Karena, ternyata harganya
pun tidak begitu banyak berbeda jika dapat kita teliti kembali.
Untuk
soal penginapan di Jepang memang harus lebih ekstra mencarinya. Apalagi
jika kita ingin menemukan tempat menginap yang murah tapi bersih dan
nyaman.
Rata-rata tempat tinggal di Tokyo memang memiliki harga
selangit, begitu juga dengan hotel atau guest house. Jangan harap dengan
mudah bisa menemukan kamar murah, bagus, dan luas sekaligus.
Guest
House dengan harga Rp 400 ribu per orang/malam saja masih bisa sangat
sempit ruangannya. Namun jika kita beruntung, bisa juga menemukan hotel
seharga Rp 400 ribu per orang/malam namun nyaman.
Transportasi
juga menjadi hal yang perlu diperhatikan. Mahalnya biaya parkir, biaya
tol, pajak kendaraan, dan ongkos membuat SIM, membuat penduduk jepang
menggunakan transportasi umum, khususnya kereta.
Selain
Shinkansen jarak jauh, dalam, dan antar kota di Jepang, jenis
transportasi kereta lainnya masih tidak terlalu mahal kok. Biasanya
harga tergantung jarak yang akan ditempuh.
Hindari menggunakan
taksi, karena sudah banyak diketahui harganya pasti sangat mahal. Untuk
itu gunakan saja JR line dan sejenisnya.
Sedangkan untuk makanan
dan minuman lain lagi. Untuk satu botol minum air mineral 1 liter, jika
dirupiahkan sekitar Rp 11.235 (asumsi 117 Yen), itu pun lumayan banyak
tap water untuk mengisi ulang kalau memang ingin mengirit lagi.
Untuk
seporsi makan besar sekitar 50-100 ribu rupiah. Sering kali porsi yang
disediakan sangat banyak, sering kali bisa habis untuk 2 orang, itu pun
juga terkadang sudah termasuk ocha yang dapat diminum sepuasnya.
Terdapat
juga variasi instant food yang selalu ada di supermarket dengan harga
kisaran 105 yen, seperti nasi goreng, mie goreng, bahkan nasi putih.
Semua dimasak sekejap di dalam oven kisaran 4 menit jadi.
Jepang
juga terkenal dengan jajanan dan wisata kulinernya. Begitu banyak
pilihan makanan yang sangat lezat, apalagi semua yang berjudul green tea
dan sakura, mulai dari mochi, ice cream, puding, cake, crackers,
coklat, nori, dan masih banyak lagi macamnya.
Juga jangan pernah
takut jika kehausan saat kita lelah menyusuri sudut-sudut kota di
Jepang. Karena dimanapun berada, selalu terlihat vending machine yang
dapat dipilih dan membeli berbagai minuman yang kita sukai. Begitupun
dengan ragam oleh-oleh kecil yang dapat kita bawa pulang, dari harga
mulai 100 yen seperti gantungan kunci, cermin, kipas, pernak-pernik
lainnya.
Apalagi jika kita sempat mengunjungi Sensoji Temple di
daerah Asakusa, Tokyo. Di sepanjang jalan menuju temple dari mulai depan
gerbang dipenuhi toko-toko suvenir yang buka mulai sekitar pukul 09.00
pagi sampai sore hari. Ada toko Daisho yang menjual barang-barang dengan
harga rata-rata 105 yen.
Lalu jangan takut dan khawatir apabila
tidak dapat berbahasa Jepang atau tidak fasih bahasa Inggris. Banyak
orang-orang Jepang yang sangat baik hati apabila kita bertanya pada
mereka.
Meskipun mereka juga tidak mengerti bahasa kita, namun
biasanya tahu apa yang kita maksud. Terkadang menjawab dengan bahasa
Jepang sekaligus bahasa tubuh yang cukup dapat dipahami.
Petunjuk
arah jalan, kereta, serta bus pun cukup lengkap dan rata-rata disertai
bahasa Inggris. Peta pun biasanya disediakan di banyak tempat dan dapat
kita ambil secara cuma-cuma. Jepang sangat aman, namun tetaplah selalu
waspada.
Mulailah menabung untuk pergi ke Jepang. Jika dana telah
tersedia, serta keinginan pergi yang sudah lama dipendam, segeralah
berangkat. Karena dijamin berikutnya akan ketagihan untuk datang kembali
ke sana. sumber : detiktravel
No comments:
Post a Comment