Sebatang pensil sebenarnya mempunyai
LIMA kualitas unggulan yang bisa menjadi
pedoman saat kita menjalani kehidupan ini:
1: Mengingatkan bahwa seperti sebuah
pensil ketika menulis, ada tangan yang
selalu membimbing langkah kita dalam
hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan.
2: Proses meraut, seakan membuat pensil
menderita. Tetapi setelah selesai, ia tajam
kembali. Begitu juga dengan kita, harus
berani menerima penderitaan/tantangan,
karena itu semua membuat kita menjadi
manusia yang lebih baik dan berkualitas.
3: Pensil selalu memberikan kita kesempatan
untuk menggunakan penghapus demi
memperbaiki kesalahan. Oleh karena itu,
ingatlah bahwa memperbaiki kesalahan
dalam hidup ini bukanlah suatu hal yang
buruk :)
4: Bagian yang paling bermanfaat dari pensil
bukanlah bagian luarnya, melainkan arang
yang ada di dalamnya! Begitu pula dengan
kita, harus selalu memupuk hal-hal baik
yang ada di dalam diri sendiri.
5: Pensil selalu meninggalkan tanda/
goresan. Kita pun demikian. Maka berhati-
hatilah dalam berpikir, berucap, dan
bertindak. Sehingga, goresan yang kita
tinggalkan bisa menjadi guratan yang
memberi manfaat bagi diri dan orang lain.
LIMA kualitas unggulan yang bisa menjadi
pedoman saat kita menjalani kehidupan ini:
1: Mengingatkan bahwa seperti sebuah
pensil ketika menulis, ada tangan yang
selalu membimbing langkah kita dalam
hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan.
2: Proses meraut, seakan membuat pensil
menderita. Tetapi setelah selesai, ia tajam
kembali. Begitu juga dengan kita, harus
berani menerima penderitaan/tantangan,
karena itu semua membuat kita menjadi
manusia yang lebih baik dan berkualitas.
3: Pensil selalu memberikan kita kesempatan
untuk menggunakan penghapus demi
memperbaiki kesalahan. Oleh karena itu,
ingatlah bahwa memperbaiki kesalahan
dalam hidup ini bukanlah suatu hal yang
buruk :)
4: Bagian yang paling bermanfaat dari pensil
bukanlah bagian luarnya, melainkan arang
yang ada di dalamnya! Begitu pula dengan
kita, harus selalu memupuk hal-hal baik
yang ada di dalam diri sendiri.
5: Pensil selalu meninggalkan tanda/
goresan. Kita pun demikian. Maka berhati-
hatilah dalam berpikir, berucap, dan
bertindak. Sehingga, goresan yang kita
tinggalkan bisa menjadi guratan yang
memberi manfaat bagi diri dan orang lain.
No comments:
Post a Comment