Tuesday, May 28, 2013

Murah Hati

Seorang pengusaha sukses dan terkenal sebut saja namanya Paul bertanya kepada seorang Bapak yg dikenal Bijak ,
”Maaf Pak saya mengganggu . Begini, di lingkungan tempat saya tinggal, di lingkungan saya bekerja, di lingkungan pergaulan, saya selalu dijuluki sbg orang pelit dan kurang bersedekah.
Padahal aku sudah menyampaikan kepada mereka semua bahwa saya ini tak memiliki Anak dan Keluarga , maka ketika kelak saya mati, seluruh harta dan warisan yg sekarang saya miliki akan saya hibahkan utk yayasan sosial, untuk semua sahabat saya dan untuk orang2 yang kurang beruntung lainnya.”

Si Bapak Bijak itu tersenyum kecil mendengar pertanyaannya sambil balik bertanya,”iya ...... Emang bapak matinya kapan pak?”

Pak Paul, ”Ya…belum taulah!”

“Baiklah Pak Paul, untuk pertanyaan bapak, saya tidak perlu menjawabnya. Tapi saya akan menceritakan kepada bapak sebuah perumpamaan tentang seekor sapi dan seekor babi.
Babi adalah termasuk binatang yang kurang disukai orang karena wajahnya yang jelek, badannya yang bau dan kandangnya yang selalu jorok, sedangkan sapi banyak yang suka.

Suatu hari Babi mengeluh kepada Sapi, "Pi(Sapi), org selalu memuji badannmu yang bagus, tenagamu kuat bahkan bisa utk membajak sawah , matamu yang bening. Mereka pikir engkau sangat dermawan, sebab setiap hari engkau juga memberi mereka susu segar.
Tetapi coba engkau bayangkan dengan aku. Aku pasti akan memberikan semua yang aku miliki, ketika nyawaku melayang sia-sia, dagingku mereka panggang & kadang mereka buat ham, kakiku mereka belah dan mereka membuat sop kaki babi. Bulu-buluku mereka olah dan dijadikan sikat, pokoknya seluruh tubuhku semua termanfaatkan , Tetapi kenapa tak satupun orang dimuka bumi ini yang menyukai aku.??" ( Kecuali untuk dipotong tentunya ..... )

“Mau tau apa jawaban si sapi?” kata si Bapak Bijak .

“Maulah Pak ....…”jawab Paul

Si sapi menjawab, ”Bi..(Babi) barangkali karena aku memberikan apa yang aku miliki ketika aku masih hidup, aku giat mengabdi pada mereka tanpa mengeluh , sedangkan kamu…....kamu itu dikenal pemalas dan badanmu jorok ........dan kamu memberikan semuanya setelah kamu mati ….”

Pak Paul terdiam sejenak dan akhirnya dia tersenyum mengerti.

No comments:

Post a Comment