Thursday, January 2, 2014

Biksu & Jubahnya

Seorang biksu dengan pakaian dekil datang memohon sumbangan ke rumah seorang saudagar kaya. Saudagar kaya itu merasa sebal dengan penampilan si biksu dan mengusirnya pergi dengan kata-kata kasar.Beberapa hari kemudian seorang biksu besar datang dengan jubah keagamaan yang mewah dan berkilauan, memohon sedekah ke saudagar kaya tersebut.
Si saudagar kaya segera menyuruh anak buahnya untuk menyiapkan makanan (vegetarian tentunya) mewah untuk si biksu. Lalu ia mengajak si biksu untuk menikmati makanannya.Si biksu menanggalkan jubah keagamaannya yang mewah, melipatnya dengan rapi dan meletakkannya di atas kursi meja makan. Katanya, 'kemarin aku datang dengan pakaian usang dan anda mengusirku.
Hari ini aku datang dengan pakaian mewah, dan anda menjamuku. Tentunya makanan ini bukan untukku tapi untuk jubah ini'. Setelah berkata demikian si biksu tersebut berlalu, meninggalkan si saudagar yang kaget,
Lantas biksu itu menyimpulkan :
"Kalau ternyata bukan diriku,
melainkan pakaianku yg dihormati,
mengapa aku mesti senang...??"
"Dan kalau ternyata bukan diriku,
melainkan apa yg kupakai yang dihina ,
mengapa aku mesti sedih...??"
Demikian manusia ,
lebih sering menghormati yang melekat pada diri seseorang,seperti
- apa yang atau pakaian yang dipakai atau kekayaan atau...
- jabatan seseorang,BUKAN PRIBADI keberadaan orang itu sendiri Maka...
Jika engkau dihormati orang,
jangan bangga diri...dan kalau pun engkau tidak dihormati,
jangan kecewa dan bersedih hati ,sebab....
Engkau tetap sebuah harga.

No comments:

Post a Comment