Wednesday, October 10, 2012

Dibalik kisah Steve Jobs

Sembunyikan mobil Porsche
Ketika Jobs menawarinya pekerjaan di NeXT tahun 1985 setelah Jobs "dipecat" Apple, Randy Adam menolaknya. Randy yang adalah ahli software memilih mengembangkan usaha sendiri dengan membuat perusahaan software. Dari usaha ini ia mampu membeli mobil mewah Porsche 911, mobil yang sama juga dimiliki oleh Jobs. Namun setelah ia menolak itu, Adams menemukan pesan telepon dari Jobs yang menyebutkan, "Kamu membuang peluang itu, Randy. Ini kesempatan terbaik dalam hidupmu," kata Adam menirukan pesan Jobs.
Akhirnya Adams bekerja juga di NeXT. Suatu kali ia datang ke kantor menggunakan Porsche dan memarkirnya di samping Porsche milik Jobs. Saat ia berkutat di meja kerjanya tiba-tiba Jobs menghampirinya. "Randy, kita harus menyembunyikan Porsche-Porsche kita. Ross Perot dalam perjalanan ke sini untuk mempertimbangkan menanam investasinya di sini (NeXT). Kita tak ingin ia berpikir kalau kita punya uang banyak," kata Jobs saat itu. Kedua mobil itu akhirnya disembunyikan di belakang. Ross Perot akhirnya menanamkan investasinya sebesar US$20 juta pada tahun 1987 dan menjadi salah satu komisarisnya.
Meringkuk di bawah meja
Nolan Bushnell, pendiri Atari, yang mempekerjakan Jobs pada tahun 1974 (sebelum Jobs mendirikan Apple pada tahun 1976), ingat satu hal tentang Jobs. "Steve adalah orang pertama yang saya temukan sering meringkuk di kolong meja setelah semalaman bekerja keras. Banyak orang berpikir bahwa sukses adalah keberuntungan dan berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Tapi saya pikir jika Anda bersedia bekerja lebih keras daripada orang lain, Anda dapat membuat banyak sekali keberuntungan bagi Anda sendiri," papar Bushnell.
Membersihkan lantai
Setelah operasi tumor pankreas tahun 2004 Jobs bertemu wartawan saat pembukaan gerai Apple di Stanford Shopping Center, Palo Alto, California. Gerai baru di shopping center itu termasuk canggih namun beberapa bagian masih tak sempurna, mungkin karena dikejar waktu untuk pembukaannya. Di dinding masih tampak beberapa bekas jari. Di lantai pun terdapat bekas gerusan berwarna hitam.
Saat ngobrol sebelum pembukaan seorang wartawan menanyakan apakah ia terlibat dalam segala hal di Apple termasuk mendesain gerainya (store). Jobs bilang ya. Si wartawan kemudian melihat lantai yang ada gerusan hitam itu dan bergumam, "Tapi sangat jelas, seorang desainer store tak pernah mengepel lantai dalam hidupnya," katanya. Jobs meliriknya dengan mata disipitkan lalu pergi.
Beberapa bulan kemudian saat bertemu dengan pejabat Apple, si reporter dikabari bahwa setelah pembukaan gerai itu, semua desainer store itu diminta datang ke gerai itu dan membersihkan lantai semalaman.
Setia dengan celana jeans
Nolan Bushnell adalah mantan bosnya. Pada awal tahun 1980-an Bushnell membeli rumah di Paris seluas 15.000 meter persegi. Semua temannya di Silicon Valley diundang termasuk Steve Jobs saat pesta peresmiannya. Namun sementara undangan lain datang dengan pakaian pesta, Jobs datang dengan jeans Levi's-nya.
Merancang NeXT untuk dijual
Tahun 1985 ketika ia dipecat Apple, Regis McKenna, seorang guru marketing, mendengarkan rencana Jobs setelah itu. Menurut McKenna, Jobs menyebutkan bahwa perusahaan barunya (NeXT) akan membuat produk canggih yang akan memperkaya jajaran produk Apple. Setelah itu Apple akan membeli NeXT. Ternyata memang benar pada tahun 1996 Apple akhirnya membeli NeXT dan membuat Jobs kembali ke Apple. Ini bisa disebutkan betapa ia mencintai Apple dan tak dendam meski eksekutif Apple, John Sculley, memecatnya.
 
Sumber: Forbes

No comments:

Post a Comment