Monday, October 1, 2012

Jati Diri, Siapakah aku?? : Kisah Ombak Besar & Ombak Kecil

Alkisah, di tengah samudra yang luas, saat air
laut pasang, tampak ombak besar bergulung-
gulung dengan gemuruh suaranya yang
menggelegar, seakan ingin menyatakan
keberadaan dirinya yang besar dan gagah
perkasa.
Sementara itu, jauh di belakang gelombang
ombak besar, terdengar gemericik suara
ombak kecil bersusah payah mengikuti jejak
si ombak besar. Tertatih-tatih, mengekor
hempasan ombak besar. Si ombak kecil
merasa dirinya begitu kecil, lemah, tidak
berdaya, dan tersisih di belakang. Sungguh,
terasa menyakitkan.
Dengan suaranya yang lemah, kurang percaya
diri, ombak kecil bertanya kepada ombak
besar. Maka sayup-sayup, terdengar
serangkaian percakapan di antara mereka.
“Hai ombak besar…! Aku ingin bertanya
kepadamu…!! Mengapa engkau begitu besar,
begitu kuat, dan gagah perkasa? Sementara
lihatlah diriku… begitu kecil, lemah, dan tidak
berdaya. Aku ingin seperti kamu!”
Ombak besar pun menjawab, “Sahabatku,
kamu mengganggap dirimu kecil dan tidak
berdaya. Sebaliknya, kamu mengganggap aku
begitu hebat dan luar biasa. Anggapanmu itu
muncul karena kamu belum sadar dan belum
mengerti jati dirimu yang sebenarnya!”
“Jati diri? Kalau jati diriku bukan ombak kecil,
lalu apa…?” timpal ombak kecil.
Ombak besar meneruskan, “Memang di
antara kita terasa berbeda, tetapi sebenarnya
jati diri kita adalah sama! Kamu bukan ombak
kecil, aku pun juga bukan ombak besar.
Ombak kecil dan ombak besar adalah sifat
kita yang sementara. Jati diri kita yang sejati
adalah air. Bila kamu bisa menyadari bahwa
kita sama-sama air, maka kamu tidak akan
menderita lagi. Kamu adalah air, setiap waktu
kamu bisa menikmati menjadi ombak besar
seperti aku: kuat, gagah, dan perkasa.”

No comments:

Post a Comment