Tuesday, October 2, 2012

Kasih Ibu Sepanjang Jalan

Alkisah di sebuah desa, ada seorang ibu yang sudah tua,hidup berdua dengan anak satu-satunya.
Suaminya sudah lama meninggal karena sakit.
Sang ibu sering kali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya.
Anaknya mempunyai tabiat yang sangat buruk yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam dan
banyak lagi. Ibu itu sering menangis meratapi nasibnya yang malang , Namun ia sering berdoa
memohon kepada Tuhan :
   
"Tuhan tolong sadarkan anakku yang kusayangi, supaya tidak berbuat dosa lagi. Aku sudah tua
dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati"
     
Namun semakin lama si anak semakin larut dengan perbuatan jahatnya.Sudah sangat sering
ia keluar masuk penjara karena kejahatan yang dilakukannya.
Suatu hari ia kembali mencuri di rumah penduduk desa, namun   malang dia tertangkap.  
Kemudian dia dibawa ke hadapan raja utk diadili dan  dijatuhi  hukuman pancung.
Pengumuman itu diumumkan ke seluruh desa, hukuman akan  dilakukan  keesokan hari di depan
rakyat desa dan tepat pada saat lonceng  berdentang menandakan pukul enam pagi.  
Berita hukuman itu sampai ke telinga si ibu, dia menangis meratapi anak yang dikasihinya
dan berdoa berlutut kepada Tuhan

"Tuhan ampuni anak hamba, biarlah hamba yang sudah tua ini yang menang gun g dosa nya"
     
Dengan tertatih tatih dia mendatangi raja dan memohon supaya anaknya dibebaskan. Tapi keputusan
sudah bulat, anakknya harus menjalani hukuman.
Dengan hati hancur, ibu kembali ke rumah. Tak hentinya dia berdoa supaya anaknya diampuni, dan
akhirnya dia tertidur karena kelelahan. Dan dalam mimpinya dia bertemu dengan Tuhan.
Keesokan harinya, ditempat yang sudah ditentukan, rakyat  berbondong2 manyaksikan hukuman
tersebut. Sang algojo sudah siap dengan pancungnya dan anak sudah  pasrah dengan nasibnya.
Terbayang di matanya wajah ibunya yang sudah tua, dan tanpa terasa ia menangis menyesali  
perbuatannya.
Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba. Sampai waktu yang ditentukantiba, lonceng belum juga
berdentang sudah lewat lima menit dan suasana mulai berisik,akhirnya petugas yang bertugas
membunyikan lonceng datang. Ia mengaku heran karena sudah sejak tadi dia menarik tali  lonceng
tapi suara dentangnya tidak terdengar.
Saat mereka semua sedang bin gun g, tiba2 dari tali lonceng  itu mengalir darah.
Darah itu berasal dari atas tempat di mana lonceng itu diikat.    
Dengan jantung berdebar2 seluruh rakyat menantikan saat beberapa orang naik ke atas menyelidiki
sumber darah.
Tahukah anda apa yang terjadi?
Ternyata di dalam lonceng ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah
dia memeluk bandul di dalam lonceng yang menyebabkan  lonceng tidak berbunyi, dan sebagai
gantinya, kepalanya yang terbentur kedinding lonceng.  
Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata
Sementara si anak meraung  raung memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan. Menyesali dirinya
yang selalu menyusahkan ibunya.  
Ternyata malam sebelumnya si ibu dengan susah payah memanjat keatas dan mengikat
dirinya di lonceng, Memeluk besi dalam lonceng untuk menghindari hukuman pancung anaknya.
     
Demikianlah sangat jelas kasih seorang ibu utk anaknya  Betapapun jahat si anak, ia tetap mengasihi
sepenuh hidupnya.
Marilah kita mengasihi orang tua kita masing masing selagi kita masih mampu karena mereka adalah
sumber kasih Tuhan bagi kita di dunia ini.  
Sesuatu untuk dijadikan renungan utk kita...  Agar kita selalu mencintai  sesuatu yang berharga yang  
tidak bisa  dinilai dengan apapun.
   
There is a story living in us that speaks of our place in the world. It is a story that invites us to love what
we love and  simply be ourselves.
       
Ambillah waktu untuk berpikir, itu adalah sumber kekuatan.
Ambillah waktu untuk bermain adalah rahasia dari masa  muda yang abadi.
Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan.
Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan.
Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan.
Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju  kebahagiaan.
Ambillah waktu untuk tertawa,itu adalah musik yang menggetarkan hati.
Ambillah waktu untuk memberi, itu membuat hidup terasa  berarti.
Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai  keberhasilan.
Ambillah waktu utk beramal, itu adalah kunci utk menuju surga.

     
Gunakah waktu sebaik mungkin, karena waktu tidak akan bisa diputar kembali

No comments:

Post a Comment