Ada beragam alasan mengapa teh hijau dijadikan sebagai salah satu
minuman kesehatan oleh produsen minum ringan. Berikut 10 manfaat nyata
dari teh hijau yang telah diteliti oleh para ahli, sehingga Anda patut
untuk mengganti minuman bersoda dari daftar kesukaan Anda.
1.
Teh hijau dapat membantu perlindungan terhadap kanker. Menurut U.S.
National Cancer Institute, kandungan katekin dalam polifenol yang
terdapat pada teh hijau memiliki peranan penting dalam pencegahan
kanker.
Penelitian selanjutnya menyimpulkan bahwa oksidan tak
aktif polifenol, mengurangi jumlah dan ukuran tumor, serta menghalangi
pertumbuhan sel kanker. Penelitian serupa secara khusus juga telah
dilakukan terhadap kanker kandung kemih, payudara, ovarium, esofagus
(bagian dari alat pencernaan berupa saluran yang membawa makanan dari
kerongkongan ke perut), paru-paru, pankreas, prostat, kulit dan perut.
2. Teh hijau dapat membantu mencegah aterosklerosis. Antioksidan dalam
teh hijau juga dipercaya untuk mencegah penumpukkan lemak di dalam
pembuluh darah dengan menekan proses oksidasi LDL (kolesterol jahat).
Antioksidan ini juga mengurangi kemungkinan penggumpalan darah dan
membantu arteri (pembuluh darah) menjadi rileks sehinga dapat
melancarkan aliran darah.
3. Teh hijau dapat membantu menjaga
kadar kolesterol baik. Penelitian menyatakan bahwa teh hijau menurunkan
kolesterol secara keseluruhan dan meningkatkan HDL (kolesterol baik)
pada hewan dan manusia. Polifenol dalam teh hijau membantu menghadang
proses penyerapan usus dan melancarkan pengeluarannya dari dalam tubuh.
4. Teh hijau dapat membantu mengendalikan diabetes. Teh hijau telah
digunakan secara tradisional untuk mengendalikan gula darah dalam tubuh.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh hijau dapat membantu
pengaturan glukosa dalam tubuh.
5. Teh hijau dapat membantu
melawan penyakit pada hati. Teh hijau sepertinya melindungi hati dari
efek buruk senyawa beracun seperti alkohol.
6. Penurunan berat
badan. Ekstrak teh hijau mampu meningkatkan metabolisme dan membantu
membakar lemak. Beberapa peneliti menduga polifenol, khususnya katekin
yang bertanggung jawab dalam proses pembakaran lemak.
7.
Rileksasi. Minum secangkir teh hijau hangat dapat membantu menghasilkan
perasaan rileks dan meningkatkan daya ingat karena kandungan asam amino
L-teanin di dalamnya.
8. Teh hijau dapat membantu meningkatkan
sistem daya tahan tubuh. Penelitian yang dilakukan The Brigham and
Women’s Hospital menyebutkan bahwa kandungan teanin dalam teh hijau
meningkatkan kapasitas sel Gamma Delta T untuk melawan penyakit dan
membantu tubuh melawan infeksi.
9. Teh hijau membantu memperkuat sistem pencernaan dan pernafasan karena kandungan bioflavonoid.
10. Teh hijau merupakan anti bakterial dan membantu mencegah lubang di gigi.
Minum dua hingga tiga cangkir teh hijau sehari (mengandung 240 hingga
320 mg polifenol) sangat dianjurkan. Inilah cara terbaik mendapatkan
antioksidan teh hijau dari bentuk alaminya.
ADA beragam jenis
teh yang saat ini beredar di pasaran. Namun secara umum, berdasar
pengolahannya, ada tiga jenis teh. Pertama, teh hitam yang dibuat
melalui proses fermentasi. Kedua, teh hijau yang sama sekali bebas
proses fermentasi. Ketiga, teh oolong yang dibuat melalui proses semi
fermentasi
Berdasarkan hasil penelitian Pusat Penelitian Teh
dan Kina, pada setiap 100 gram teh hitam terkandung 19,4 gram protein,
10,9 gram serat, 2,5 gram lemak, dan 32,1 gram gula. Jadi tanpa
menambahkan gula pun, teh hitam sudah cukup mengandung gula.
Kandungan teh hijau beda lagi. Dalam setiap 100 gram terdapat 24 gram
protein, kandungan serat 10,6 gram, lemak sebanyak 4,6 gram, dan
kandungan gulanya 35,2 gram. Meski kadar lemaknya lebih tinggi dari teh
hitam, jangan takut mengkonsumsinya. Soalnya, dalam teh hijau ada zat
penetralisirnya yakni, vitamin C. Untuk setiap 100 gram teh hijau,
terkandung 250 mg vitamin C. Bahkan, pada 100 gram teh hijau Sencha
sebanding dengan 700 gram jeruk mandarin
TEH HIJAU MELINDUNGI OTAK DR KEKURANGAN OKSIGEN
ANDA para penggemar teh hijau selayaknya bersyukur karena
senyawa-senyawa yang ditemukan dalam teh hijau mungkin melindungi otak
dari efek-efek gangguan tidur yang menyebabkan terjadinya ngorok dan
henti napas.
Komponen atau zat aktif yag ditemukan di dalam teh
hijau disinyalir dapat menangkal kerusakan saraf akibat gangguan napas
yang terjadi pada mereka yang mengalami gangguan tidur (disorder sleep
apnea). Demikian sebuah penelitian atas hewan.
Para ilmuwan
menemukan bahwa saat mereka menambahkan antioksidan yang terkandung
dalam teh hijau pada minuman yang diberikan ke tikus percobaan tampak
kandungan zat kimia ini melindungi otak binatang-binatang ini saat
kekurangan oksigen yang didesain mirip dengan gejala yang terjadi akibat
efek obstructive sleep apnea (OSA) atau gangguan tidur.
Temuan
ini mengisyaratkan bahwa komponen dalam teh hijau selayaknya
diperhitungkan untuk diteliti lebih lanjut karena berpotensi sebagai
terapi untuk gangguan tidur ini (OSA), demikian dilaporkan para ilmuwan
dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine.
OSA merupakan gangguan sementara yang terjadi di jaringan lunak
tenggorokan. Gangguan ini menyebabkan terhalangnya jalur pernapasan
selama tidur. Akibatnya, terjadilah henti napas sebentar selama beberapa
kali sepanjang tidur malam.
Gejala yang segera tampak biasanya
suara ngorok yang keras yang berlangsung kronis dan napas
terengah-engah dan terjadi tak hanya saat tidur malam, tetapi juga saat
tidur siang. Bila tak tertangani dengan baik, OSA dapat menyebabkan
gangguan di seluruh tubuh, seperti meningkatnya tekanan darah. Lebih
dari itu, kurangnya pasokan oksigen ke otak dapat memunculkan gangguan
memori. Demikian diungkapkan Dr David Gozal dan koleganya di University
of Louisville School of Medicine di Kentucky.
Namun, ternyata,
menurut David, komponen dalam teh hijau yang disebut catechin
polyphenols ternyata dapat melindungi otak dari kekurangan oksigen.
Catechin polyphenols bertindak sebagai antioksidan. Artinya, unsur ini
membantu menetralisasi partikel-partikel sel yang rusak akibat radikal
bebas. Radikal bebas hasil sampingan metabolisme yang bila berlebihan
menyebabkan stres oksidatif.
Kekurangan oksigen juga
menyebabkan terjadinya stres oksidatif yang mengakibatkan gangguan
kognitif pada mereka yang mengalami gangguan tidur.
Gozal dan
koleganya menemukan bahwa saat tikus-tikus itu mengalami krisis karena
kurang oksigen selama lebih dari 14 hari pertanda bahwa stres oksidatif
sedang terjadi di otak, otak terlindungi dan tidak mengalami penurunan
fungsi secara berarti akibat air teh hijau yang mengandung polyphenols
yang diberikan. Sementara tikus yang tidak diberi teh hijau kondisinya
kebalikannya.
Secara teoretis, Gozal mengungkapkan bahwa asupan
teh hijau secara teratur merupakan perawatan standar yang dapat
digunakan untuk menangani OSA. “Meski begitu,” katanya, “bukti jelas
bahwa teh hijau dapat menolong gangguan OSA mesti diujikan lebih lanjut
dengan mencobakannya pada manusia.”
Bahaya Teh Hijau/ Kafein utk Ibu Hamil
Minum teh atau teh hijau memang bermanfaat untuk tubuh, namun ada masa
dimana minum teh perlu dikurangi. Mirip dengan anjuran orang-orang tua
untuk mengurangi atau meniadakan minum kopi, Ibu-ibu yang sedang hamil
harus berhati-hati dalam mengkonsumsi teh hijau karena kandungan
kafeinnya sangat besar. Sementara ibu-ibu yang sedang menyusui, juga
disarankan agar tidak mengkonsumsi kopi dan teh hijau karena dapat
menimbulkan restlessness (sukar diam), sukar tidur, anemia dan effect
negatif lainnya pada anak-anak yang sedang disusuinya.
Banyak
juga ibu yang sesudah melahirkan menempuh jalan instan untuk kembali
langsing seperti minum pil pelangsing atau slimming tea (teh hijau) yang
mengandung bahan laxative (obat pencahar), namun ingatlah, bahwa apapun
yang kita makan atau minum, akan mempengaruhi air susu ibu yang diminum
bayi. Barangkali kita harus mulai meyakini diri sendiri bahwa tidak ada
yang instan dalam penurunan badan, tetap harus disertai oleh gerak
badan atau olahraga dan makan makanan yang sehat.
Dengan
melakukan olah raga ringan tetapi rutin berkelanjutan setiap hari selama
paling sedikit 15 sampai 20 menit seperti berjalan kaki, bahkan
melaksanakan rutinitas pekerjaan rumah seperti berkebun dan menggosok
lantai selama 30 menit sehari dapat membantu menurunkan berat badan.
Kurangi sedikit asupan karbohidrat seperti nasi, roti, kentang dan mie
setidaknya sepertiga atau seperempat dari biasanya. Tentu saja diet ini
harus diimbangi dengan sayur-sayuran, buah-buahan, dan protein yang
rendah kolesterol seperti ayam. Jangan lupa mengurangi asupan gula dan
snack. Semua ini lebih mujarab daripada minum slimming tea, green tea
extract, ataupun pil pelangsing. Sayur-sayuran hijau dan kacang-kacangan
malah lebih baik untuk meningkatkan kualitas ASI.
No comments:
Post a Comment