Thursday, September 13, 2012

Kebaikan Abbie : Kecil Namun Bisa Bermakna Besar utk Org Lain

Seorang wanita asal Kamboja, Ra Rim, baru saja kembali dari kunjungan ke kampung halamannya di Kamboja. Perjalanan ini bisa terlaksana berkat bantuan seorang anak 8 tahun.
Pertengahan April lalu, ketika Ra Rim berbelanja di Sam's Club, tanpa disadarinya dompetnya terjatuh di pinggiran jalan. Dia baru menyadarinya setelah tiba di rumah. Dia sempat syok begitu tahu kehilangan dompet. Maklum, isi dompet itu sangatlah berharga. Bisa dikatakan hampir seluruh harta bendanya tersimpan di dompet sutra hijau itu.
"Rasanya lemas sekali karena semua uang tabungan saya tersimpan di dompet itu. Harapan untuk mendapatkan dompet itu kembali sepertinya sudah sirna. Saya pun jadi susah tidur. Hal ini biasa terjadi di Kamboja, dan tidak heran kalau di sini (baca: Amerika) juga terulang hal yang sama. Dompet itu tidak akan kembali."
Keyakinan Ra Rim itu bukan tanpa dasar. Ia dan keluarganya termasuk salah satu survivor dari kekejaman Khmer Merah. Mereka berhasil bertahan hidup dari kejadian-kejadianluar biasa, hidup dalam persembunyian, mengalami hal terburuk dari yang buruk, hingga akhirnya mereka berhasil tiba di Amerika Serikat sekitar dua tahun lalu. Karena sudah terbiasa menemui kondisi buruk, jadi dia merasa keburukan di kampung halamannya akan juga dialami di negeri barunya.
Sementara itu di malam di hari yang sama, keluarga Jacobson mendatangi Sam's Club. Saat menyeberang di tempat parkir bersama ayahnya, putri Jacobson yang bernama Abbie melihat sesuatu tergeletak di pinggir jalan. Bentuknya kecil, berbahan sutra, dan berwarna hijau turquoise cerah.Ternyata, itu adalah dompet yang sudah dalam kondisi terbuka, sehingga beberapa isinya keluar. Isinya ternyata uang dolar dalam bentuk gulungan dengan nilai sebesar $4.202 (atau sekitar 36 juta rupiah), perhiasan, kartu debit atas nama "Ra Rim" dan beberapa mata uang Kamboja.
Atas permintaan Abbie, keluarga Jacobson berusaha mencari pemilik dompet beserta harta bendanya itu. Lalu, menghubungi polisi yang akhirnya menyimpan sementara temuan berharga itu. Sementara itu, ibu Abbie melakukan sedikit penyelidikan sendiri dengan menghubungi Bank of Maine yang mengeluarkan kartu debit Ra Rim. Keesokan harinya, pihak bank menghubungi Ra Rim yang merasa begitu lega mengetahui dompetnya tidak raib, tapi sekaligus terharu karena masih ada orang sebaik Abbie dan keluarganya yang mau mengembalikan dompetnya beserta isinya.
 Tapi, kejadian menakjubkan ini tidak akan diketahui banyak orang jika putri Ra Rim, Chansatha, yang seorang guru bahasa di sebuah universitas terbuka, tidak mengirimkan cerita ini ke surat kabar lokal. Dan, ternyata artikel tentang kebaikan Abbie ini dibaca oleh CEO Bank of Maine, John Everets. Dialah yang membawa artikel itu ke pertemuan dewan direksi bank dengan tujuan untuk mengabulkan mimpi Abbie (mengingat dalam artikel tersebut, Abbie menceritakan kesukaannya pada Justin Bieber). Atas perbuatannya yang sangat mulia, Abbie dihadiahkan 5 tiket menonton konser Justin Bieber di Boston. Bagi Abbie, hadiah ini tentu jauh lebih berharga dibanding uang sebesar apa pun.

No comments:

Post a Comment