Thursday, September 20, 2012

Menjadi Elang & Elang yg Tangguh Bagai Rajawali

Elang mampu berusia 80 tahun, tetapi ia mengalami masa kritis ketika usia mencapai 35-40 tahun. Pada usia ini, elang mengalami penuaan pada bagian yang sangat vital dalam tubuhnya yaitu paruh, cakar dan sayap. Anggota utama dalam tubuhnya tidak dapat berfungsi dengan baik, bahkan tidak dapat digunakan untuk beroperasi sebagaimana biasanya.
Penuaan yang terjadi pada organ tubuh elang pada usia 35-45 tahun ini sangat memprihatinkan. Paruh yang tadinya kuat, runcing dan tajam yang mampu mencabik-cabik mangsa hanya dengan satu kali gigitan, kini tak bisa digunakan untuk mencabik lagi dan panjang paruhnyapun hampir sampai ke leher. Sedangkan cakarnya yang begitu kuat dan kokoh yang dapat membawa mangsa terbang kesarangnya kini tak dapat ia gunakan lagi. Begitu juga yang terjadi pada bulunya. Bulu tua yang biasanya tak ia gunakan ia cabut menggunakan paruh dan cakarnya, namun kini paruh dan cakarnya telah rapuh.

Lengkap sudah penderitaan si Elang… coba pikirkan, apa yang akan kamu lakukan jika kamu menjadi elang, padahal elang mampu hidup 70-80 tahun ?


Begini ceritanya,

Pada usia 30-45 tahun ini elang dihadapkan pada dua pilihan yang harus ia pilih sesegera mungkin.
Pertama, membiarkan keadaan yang terjadi pada anggota tubuhnya begitu saja dan kemudian mati lebih muda. Atau ...
Kedua melakukan tindakan memukul-mukulkan satu persatu bagian tubuhnya pada batu karang dan ini sangat sakit serta butuh waktu 3 bulan untuk menyembuhkan lukanya dan selama itu ia harus berpuasa dengan hanya memakan daging busuk dan bahkan sisa, bahkan harus memakan dedaunan yang masih muda.

Namun apabila elang memilih pilihan yang kedua, ia akan mampu hidup lebih lama 40 tahun lagi, sampai usia 80 tahun. 


 Burung Elang dikenal sebagai burung yang perkasa. Burung ini selalu menjadi lambang kegigihan dan kegagahan perilaku binatang. Bahkan saking hebatnya burung ini, sampai ada lagu bagai rajawali yang menggambarkan kehidupan kita untuk terus melambung tinggi bagai rajawali.

Tapi kalau kita melihat perjuangan rajawali/Elang untuk dapat membubung tinggi, dia dihadapkan hanya pada 2 pilihan yang berat yaitu antara Mati atau berubah. Dan kalaupun memilih untuk berubah dia harus menunggu bertahun tahun untuk melalui proses yang cukup menyakitkan. Kita semua berharap untuk bisa seperti burung ini, yang mendapat predikat hebat. Tapi apakah kita mau melewati proses yang menyakitkan ? Ingat peribahasa bersakit sakit dahulu bersenang senang kemudian. Seperti itulah yang dialami oleh si Elang kalau dia memilih untuk berubah.


Apa yang akan kamu pilih kalau kamu seekor elang ? Pasti bukan mati kan ? Banyak dari kita memilih untuk berubah tapi tidak mau melalui proses. Kita mau hidup yang diberkati dan bahagia tapi tidak mau mengalami ujian dari Tuhan atau kalau perlu gak usah ada masalah aja dalam hidup. Mungkin ini juga yang jadi pemikiran orang orang disekitarmu ! Mereka menginginkan yang gampangnya aja tanpa mau susah.

Tapi sebenarnya itulah proses dari Tuhan untuk menjadikan kita seperti 'Elang' baru yang punya predikat hebat ! Semuanya kembali pada kita, apakah kita siap untuk melewati proses menyakitkan untuk kebaikan atau tidak ? Kalau melihat hasilnya bisa terbang tinggi seperti Elang ya pastilah jawabannya SIAP dan MAU.

No comments:

Post a Comment