Rumah Tomi dipenuhi oleh kerabatnya yang datang untuk makan malam merayakan
Natal. Kakek memanggil Tomi yang berusia enam tahun dan mulai bertanya tentang
sekolah, cewek, dan apa pun yang terpikir olehnya. Setelah beberapa saat, si
kakek melihat bahwa Tomi sudah mulai bosan. Jadi, ia mengeluarkan dua lembar uang kertas untuk
membuat Tomi tertarik -- lembaran sepuluh ribuan dan dua puluh ribuan. Ia
menunjukkan dua lembar uang itu dan menyuruh Tomi memilih salah satunya. Tomi
pun memilih yang sepuluh ribu.
Si kakek agak terkejut dan kecewa dengan
keputusan Tomi tersebut. Ia kemudian mengeluarkan uang sepuluh ribuan lagi dan
menyuruh Tomi untuk memilih lagi. Dan Tomi pun kembali memilih yang sepuluh
ribu. Si kakek sekali lagi terkejut dan kecewa.
Ia membawa Tomi kepada
salah satu pamannya dan menunjukkan betapa bodohnya Tomi -- memilih sepuluh ribu
daripada dua puluh ribu. Demikian terus dilakukan si kakek. Ia menunjukkan
kebodohan Tomi itu kepada sejumlah kerabat. Jika ditotal, si kakek telah
menyuruh Tomi untuk memilih sepuluh ribu atau dua puluh ribu itu sebanyak lima
belas kali.
Beberapa jam kemudian, setelah seluruh kerabat pulang, sang
ayah yang mengetahui kebodohan Tomi itu menghampiri Tomi dan menanyakan mengapa
ia memilih sepuluh ribu daripada dua puluh ribu.
Dengan tersenyum lebar,
Tomi menjawab, "Jika aku memilih dua puluh ribu dari sejak awal, aku tidak akan
mendapatkan 150 ribu!"
No comments:
Post a Comment