Tuesday, January 31, 2012

Baik atau Buruk (3) : Sang Raja & Asistennya

Tersebutlah seorang raja di sebuah kerajaan. Raja ini memiliki seorang asisten pribadi yg juga merangkap tabib pribadinya. Kemanapun raja ini pergi, dia slalu membawa serta asisten kesayanganny ini. Dan tiap sang raja sakit, hanya asistennya ini yg boleh dan dipercaya mengobatinya.

Suatu hari pada suatu malam, ada seekor ular menyelinap ke tempat tidur sang raja. Beruntung sang raja cepat tersadar, sehingga ular itu hanya sempat mematuk jempol tangannya.

Esoknya sang raja terserang demam tinggi akibat luka patukan ular tsb. Seperti biasa sang asisten merangkap tabib pribadinya itu mengobatinya.

Namun sudah 3 hari, keadaan sang raja tdk bertambah baik, malahan luka di jempolny bertambah parah. Sang asisten pun dipanggil lagi.
"Mengapa lukaku tidak sembuh juga?!" tny raja mrh.
"Maaf baginda, baik atau buruk, siapa yg tahu?" jwb asistenny itu.
"Aku tdk mau dengar jawaban tolol itu! kau kuberi kesempatan 1x lagi, jika aku tdk sembuh juga, maka kau akan kupenjara, sekalipun kau adalah asisten kesayanganku!" ancam raja.
Asistennya itu hanya tersenyum bijaksana memaklumi, dan berusaha mengobati raja dengan seluruh keahlian yg dimilikinya.

Satu miinggu telah  berlalu, dan keadaan raja tidak juga ada tanda membaik, bahkan semakin parah, sampai akhirnya jempol sang raja terpaksa diamputasi.

Raja sangat murka, dan langsung memenjarakan asistennya itu dgn hukuman penjara seumur hidup. Namun asistennya itu tak nampak terkejut, apalagi sedih. Sekali lagi dia mengatakan: baik atau buruk, siapa yg tahu?

Raja yang telah sembuh, meski tanpa jempol tangannya lagi itu pun sudah melupakan peristiwa itu. Dan suatu hari pergi berburu ke hutan pedalaman, tentunya tanpa asisten. Ketika sedang mengejar seekor rusa, tanpa sadar raja telah memasuki area terdalam hutan itu. Dan naas, area itu dihuni oleh suku-suku liar pedalaman, dan sang raja pun langsung ditangkap. Sang raja sangat takut, apalagi setelah dia tahu akan dijadikan tumbal oleh raja suku itu. Tiba-tiba dia teringat asistennya itu, dan sangat menyesal telah memenjarakannya.

Pada hari yang telah ditetapkan, sang raja pun sudah dipersiapkan untuk dijadikan tumbal. Namun ketika hendak dibunuh, tiba-tiba kepala dukun suku itu membatalkan, karena ternyata sang raja cacat,  tidak sempurna untuk dijadikan tumbal, akibat anggota tubuhnya yang tidak lengkap yakni tidak memiliki jempol tangan. Raja itu pun akhirnya dibebaskan.

Sang raja tak habis bersyukur dan sangat berterima kasih pada asistennya itu. Setelah kembali ke kerajaannya, asistennya itu pun langsung dibebaskan.
"Kau benar! Baik atau buruk, siapa yg tahu? Apabila waktu itu jempolku tidak diamputasi, aku sudah mati dibunuh oleh mereka", ujar raja tercerahkan.

"Dan jika aku tidak dipenjara, pasti baginda akan mengajakku serta, dan pastinya aku akan ikut ditangkap juga, dan sudah pasti akulah yang akan mati dibunuh mereka, karena anggota tubuhku yang masih lengkap, jadi baik atau buruk, siapa yg tahu?", sahut sang asisten. :)


Begitulah segala sesuatu berjalan semata mengikuti proses alami sebab akibat impersonal, bukan diri.
Segala fenomena baik maupun buruk, semata fenomena ALAM impersonal sebagaimana adanya.

No comments:

Post a Comment