Tuesday, January 31, 2012

Jerawat Oh Jerawat

Jika kita mendengar istilah 'jerawat' atau 'akne', maka yang akan terbayang dalam benak kita adalah bintil-bintil kecil, agak merah dan atau ada titik putih di ujungnya yang lazim disebut 'jerawat matang', yang muncul terutama pada usia remaja dan menjelang dewasa.
Jerawat atau akne yang hampir pernah dialami oleh semua orang ini disebut Acne Vulgaris. Tapi ada satu jenis acne yang penampakannya berbeda dari jerawat biasa, penyebab timbulnya juga cukup berbeda dengan jerawat biasa, dan kebanyakan hanya muncul pada usia sekitar pertengahan, yaitu Acne Rosacea.

Mengapa dan Bagaimana???Acne Rosacea lazim ditandai dengan wajah bengkak dan merah (inflamasi), dengan bintil-bintil merah menandakan adanya pembuluh darah yang pecah, kulit wajah mudah memerah, kekeringan kulit wajah yang berlebihan dan iritasi di sekitar hidung dan pipi. Pada Acne Rosacea mungkin ada jerawat, tapi jerawat ini lebih terlihat seperti benjolan merah kecil. Hidung yang besar dan me- rah serta pipi yang bersemu merah yang sering terlihat pada pria dewasa yang ketergantungan alkohol sering kali merupakan Acne Rosacea. Alkohol memang salah satu dari sekian banyak pe- nyebab Acne jenis ini.Tapi pada kenyataannya, penderita Acne Rosacea wanita tiga kali lebih banyak daripada pria.
Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan Acne Rosacea. Salah satunya, walaupun Acne ini tidak dipengaruhi oleh hormon, tapi wanita yang memasuki masa menopause bisa tiba-tiba menderita Acne Rosacea akibat pelebaran pembuluh vena di wajah yang lazim muncul pada masa menopause. Pada kondisi ini, sebaiknya penderita menghindari kopi, alkohol, makanan pedas dan minuman panas. Perubahan temperatur yang tiba-tiba juga dapat memperparah gejala-gejalanya.

Penyebab lainnya adalah rendahnya kadar asam lambung. Umumnya para penderita Acne Rosacea mengalami hipokloridriayang berarti tubuhnya memproduksi sedikit asam lambung. Asam lambung memegang peranan penting dalam fungsi pencernaan. Rendahnya kadar asam lambung ini bisa 'diakali' dengan membiasakan diri memakan sayuran yang pahit, seperti paria dan daun pepaya rebus. Rasa pahit akan meningkatkan asam lambung dan sekresi enzim pencernaan. Selain itu, bisa juga dengan mengkonsumsi suplemen hydrochloric acid atau asam hidroklorat. Kadang-kadang intoleransi terhadap jenis makanan tertentu juga bisa menjadi faktor pemicu Acne Rosacea. Kecemasan dan depresi juga bisa menekan kadar keasaman lambung, jadi pengobatannya bisa jadi membutuhkan ramuan-ramuan yang bersifat relaksan. Vitamin B dapat membantu menjaga keseim- bangan sistem syaraf dan vitamin B kompleks potensi tinggi juga dapat membantu penyem- buhan Acne Rosacea. Namun ada beberapa kasus dimana Vitamin B6 dosis tinggi dapat memper- parah keadaan, jadi sebaiknya penggunaan vitamin B kompleks perlu diawasi.

Pentingnya Menjaga Hati ??Fungsi hati juga harus dijaga untuk meningkatkan daya detoksifikasinya. Jika hati tidak mampu lagi mendetoksifikasi tubuh, racun dan toksin akan tetap berada dalam tubuh dan akibatnya juga bisa mempengaruhi kesehatan kulit. Daya detoksifikasi hati juga bisa ditunjang melalui program detok- sifikasi yaitu dengan rajin mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan dan juga suplemen yang dapat meningkatkan fungsi hati. Ulasan tentang detoksifikasi dapat dibaca pada artikel utama Media Sehat yang berjudul "Toksin dan Detoksifikasi". Selain itu, suplemen-suplemen yang bersifat me- ningkatkan kesehatan kulit juga diperlukan untuk mengatasi Acne Rosacea. Secara khusus, su- plemen yang mengandung ekstrak biji anggur (grape seed extract) dan bioflavonoid juga ber- guna untuk menguatkan dinding pembuluh darah halus yang melebar di sekitar hidung dan pipi yang umum terjadi pada penderita Acne Rosacea.
6 Langkah Mengendalikan Acne Rosacea
  1. Hindari faktor-faktor pencetusnya, seperti kopi, alkohol, makanan pedas dan minuman panas.
  2. Stimulasi sistem pencernaan dengan makan sayur-sayuran pahit dan suplemen asam hidroklorat.
  3. Jaga ketenangan. Segera atasi stres dan kecemasan dengan ramu-ramuan yang bersifat relaksan, vitamin B dan gaya hidup yang sehat dan seimbang.
  4. Menjaga kesehatan hati dengan melakukan detoksifikasi dan minum suplemen untuk kesehatan hati.
  5. Hindari makanan yang mengandung lemak 'jahat' seperti susu, margarin dan goreng-gorengan.
  6. Makan makanan yang baik dan menyehatkan. Hindari makanan yang diawetkan dan perbanyak makan sayuran, buah-buahan dan ikan.

No comments:

Post a Comment