Dua Negro di dalam lift
Seorang wanita memenangkan sekeranjang koin dari mesin judi. Kemudian
ia bermaksud makan malam bersama suaminya. Namun, sebelum itu ia hendak
menurunkan sekeranjang koin tersebut di kamarnya. Maka ia pun menuju
lift.
Waktu ia masuk lift sudah ada 2 orang hitam di dalamnya.
Salah satunya sangat besar . . . Besaaaarrrr sekali. Wanita itu terpana.
Ia berpikir, “Dua orang ini akan merampokku.” Tapi pikirnya lagi,
“Jangan menuduh, mereka sepertinya baik dan ramah.”
Tapi rasa
rasialnya lebih besar sehingga ketakutan mulai menjalarinya. Ia berdiri
sambil memelototi kedua orang tersebut. Dia sangat ketakutan dan malu.
Ia berharap keduanya tidak dapat membaca pikirannya, tapi Tuhan, mereka
harus tahu yang saya pikirkan!
Untuk menghindari kontak mata,
ia berbalik menghadap pintu lift yang mulai tertutup. Sedetik . . . dua
detik . . . dan seterusnya.
Ketakutannya bertambah! Lift tidak
bergerak! Ia makin panik! Ya Tuhan, saya terperangkap dan mereka akan
merampok saya. Jantungnya berdebar, keringat dingin mulai bercucuran.
Lalu, salah satu dari mereka berkata, “Hit the floor” (Tekan
Lantainya). Saking paniknya, wanita itu tiarap di lantai lift dan
membuat koin berhamburan dari keranjangnya. Dia berdoa, ambillah uang
saya dan biarkanlah saya hidup.
Beberapa detik berlalu. Kemudian dia mendengar salah seorang berkata dengan sopan, “Bu, kalau Anda mau mengatakan
lantai berapa yang Anda tuju, kami akan menekan tombolnya.” Pria
tersebut agak sulit untuk mengucapkan kata-katanya karena menahan diri
untuk tertawa.
Wanita itu mengangkat kepalanya dan melihat
kedua orang tersebut. Merekapun menolong wanita tersebut berdiri. “Tadi
saya menyuruh teman saya untuk menekan tombol lift dan bukannya menyuruh
Anda untuk tiarap di lantai lift,” kata seorang yang bertubuh sedang.
Ia merapatkan bibirnya berusaha untuk tidak tertawa. Wanita itu
berpikir , “Ya Tuhan, betapa malunya saya. Bagaimana saya harus meminta
maaf kepada mereka karena saya menyangka mereka akan merampokku.”
Mereka bertiga mengumpulkan kembali koin-koin itu ke dalam keranjangnya.
Ketika lift tiba di lantai yang dituju wanita itu, mereka berniat untuk
mengantar wanita itu ke kamarnya karena mereka khawatir wanita itu
tidak kuat berjalan di sepanjang koridor. Sesampainya di depan pintu
kamar, kedua pria itu mengucapkan selamat malam, dan wanita itu
mendengar kedua pria itu tertawa sepuas-puasnya sepanjang jalan kembali
ke lift.
Wanita itu kemudian berdandan dan menemui suaminya untuk makan malam.
Esok paginya bunga mawar dikirim ke kamar wanita itu, dan di setiap kuntum bunga mawar tersebut terdapat lipatan
uang sepuluh dolar.
Pada kartunya tertulis: “Terima kasih atas tawa terbaik yang pernah kita lakukan selama ini.”
Tertanda:
> Eddie Murphy
> Michael Jordan
(Eddie Murphy adalah bintang film Holywood, dan Michael Jordan adalah bintang basket NBA)
***
Sikap hidup kita sangatlah menentukan kehidupan kita. Sikap yang
positif dalam menanggapi persoalan hidup akan sangat berpengaruh bagi
kebahagiaan kita. Pikiran yang negatif akan membawa kita terperosok
jatuh semakin dalam karena kita melihat segala sesuatu adalah
penderitaan.
Namun, pikiran yang positif membawa kita kepada
hal-hal yang positif pula. Positif dalam menghadapi kehidupan yang serba
ini, positif dalam sikap kita kepada sesama, positif merencanakan hari
esok dan positif juga terhadap diri sendiri.
No comments:
Post a Comment