Thursday, January 26, 2012

Orang-orang Sukses

Selalu
ada 1001 alasan untuk menyerah, namun orang" yg berhasil adalah orang"
yg tidak memutuskan untuk menyerah. Dia selalu bisa menemukan sebuah
alasan untuk tidak menyerah

NANCY MATTHEWS EDISON (1810-1871)

Suatu
hari, seorang bocah berusia 4 tahun, agak tuli dan bodoh di sekolah,
pulang ke rumahnya membawa secarik kertas dari gurunya. ibunya membaca
kertas tersebut, " Tommy, anak ibu, sangat bodoh. kami minta ibu untuk
mengeluarkannya dari sekolah."

Sang ibu terhenyak membaca
surat ini, namun ia segera membuat tekad yang teguh, " anak saya
Tommy, bukan anak bodoh. saya sendiri yang akan mendidik dan mengajar
dia."

Tommy bertumbuh menjadi Thomas Alva Edison, salah satu
penemu terbesar di dunia. dia hanya bersekolah sekitar 3 bulan, dan
secara fisik agak tuli, namun itu semua ternyata bukan penghalang
untuk terus maju.

Tak banyak orang mengenal siapa Nancy
Mattews, namun bila kita mendengar nama Edison, kita langsung tahu
bahwa dialah penemu paling berpengaruh dalam sejarah. Thomas Alva
Edison menjadi seorang penemu dengan 1.093 paten penemuan atas
namanya. siapa yang sebelumnya menyangka bahwa bocah tuli yang bodoh
sampai" diminta keluar dari sekolah, akhirnya bisa menjadi seorang
genius? jawabannya adalah ibunya!

Ya, Nancy Edison, ibu dari
Thomas Alva Edison, tidak menyerah begitu saja dengan pendapat pihak
sekolah terhadap anaknya. Nancy yang memutuskan untuk menjadi guru
pribadi bagi pendidikan Edison dirumah, telah menjadikan puteranya
menjadi orang yang percaya bahwa dirinya berarti. Nancy yang
memulihkan kepercayaan diri Edison , dan hal itu mungkin sangat berat
baginya. namun ia tidak sekalipun membiarkan keterbatasan membuatnya
berhenti.

JOANNE KATHLEEN ROWLING

Sejak
kecil, Rowling memang sudah memiliki kegemaran menulis. bahkan di usia
6 tahun, ia sudah mengarang sebuah cerita berjudul Rabbit. ia juga
memiliki kegemaran tanpa malu" menunjukan karyanya kepada teman" dan
orangtuanya. kebiasaan ini terus dipelihara hingga ia dewasa. daya
imajinasi yang tinggi itu pula yang kemudian melambungkan namanya di
dunia.

Akan tetapi, dalam kehidupan nyata, Rowling seperti
tak henti didera masalah. Keadaan yang miskin, yang bahkan membuat ia
masuk dalam kategori pihak yang berhak memperoleh santunan orang
miskin dari pemerintah Inggris, itu masih ia alami ketika Rowling
menulis seri Harry Potter yang pertama. Ditambah dengan perceraian yang
ia alami, kondisi yang serba sulit itu justru semakin memacu dirinya
untuk segera menulis dan menuntaskan kisah penyihir cilik bernama Harry
Potter yang idenya ia dapat saat sedang berada dalam sebuah kereta api.
Tahun 1995, dengan susah payah, karena tak memiliki uang untuk
memfotocopy naskahnya, Rowling terpaksa menyalin naskahnya itu dengan
mengetik ulang menggunakan sebuah mesin ketik manual.

Naskah
yang akhirnya selesai dengan perjuangan susah payah itu tidak lantas
langsung diterima dan meledak di pasaran. Berbagai penolakan dari
pihak penerbit harus ia alami terlebih dahulu. Diantaranya, adalah
karena semula ia mengirim naskah dengan memakai nama aslinya, Joanne
Rowling. Pandangan meremehkan penulis wanita yang masih kuat
membelenggu para penerbit dan kalangan perbukuan menyebabkan ia
menyiasati dengan menyamarkan namanya menjadi JK Rowling. Memakai dua
huruf konsonan dengan harapan ia akan sama sukses dengan penulis
cerita anak favoritnya CS Lewis.

Akhirnya keberhasilan pun
tiba. Harry Potter luar biasa meledak dipasaran. Semua itu tentu saja
adalah hasil dari sikap pantang menyerah dan kerja keras yang luar
biasa. tak ada kesuksedan yang dibayar dengan harga murah.

STEVE JOBS

Tahun
1976, bersama rekannya Steve Wozniak, Jobs yang baru berusia 21 tahun
mulai mendirikan Apple Computer Co. di garasi milik keluarganya.
Dengan susah payah mengumpulkan modal yang diperoleh dengan menjual
barang-barang mereka yang paling berharga, usaha itu pun dimulai.
Komputer pertama mereka, Apple 1 berhasil mereka jual sebanyak 50 unit
kepada sebuah toko lokal. Dalam beberapa tahun, usaha mereka cukup
berkembang pesat sehingga tahun 1983, Jobs menggaet John Sculley dari
Pepsi Cola untuk memimpin perusahaan itu. Sampai sejauh itu, Apple
Computer menuai kesuksesan dan makin menancapkan pengaruhnya dalam
industri komputer terlebih dengan diluncurkannya Macintosh. Namun,
pada tahun 1985, setelah konflik dengan Sculley, perusahaan memutuskan
memberhentikan pendiri mereka, yaitu Steve Jobs sendiri.

Setelah
menjual sahamnya, Jobs yang mengalami kesedihan luar biasa banyak
menghabiskan waktu dengan bersepeda dan berpergian ke Eropa. Namun,
tak lama setelah itu, pemecatan tersebut rupanya justru membawa
semangat baru bagi dirinya. Ia pun memulai usaha baru yaitu perusahaan
komputer NeXT dan perusahaan animasi Pixar. NeXT yang sebenarnya
sangat maju dalam hal teknologinya ternyata tidak membawa hasil yang
baik secara komersil. Akan tetapi, Pixar adalah sebuah kisah sukses
lain berkat tangan dinginnya. Melalui Pixar, Jobs membawa trend baru
dalam dunia film animasi seiring dengan diluncurkannya film produksinya
Toy Story dan selanjutnya Finding Nemo dan The Incredibles.

Sepeninggal
Jobs dan semakin kuatnya dominasi IBM dan Microsoft membuat Apple
kalah bersaing dan nyaris terpuruk. Maka, tahun 1997, Jobs dipanggil
kembali untuk mengisi posisi pimpinan sementara. Dengan mengaplikasi
teknoligi yang dirancang di NeXT, kali ini Apple kembali bangkit
dengan berbagai produk berteknologi maju macam MacOS X, IMac dan salah
satu yang fenomenal yaitu iPod.

Kisah sukses Steve Jobs
mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada kesuksesan yang instan.
penolakan dan kegagalan seringkali mewarnai perjalanan hidup kita, tapi
jangan biarkan semua itu membuat kita berhenti.

OPRAH WINFREY

Bermodal
keberanian "Menjadi Diri Sendiri", Oprah menjadi presenter paling
populer di Amerika dan menjadi wanita selebritis terkaya versi majalah
Forbes, dengan kekayaan lebih dari US $ 1 Milyar. Copy acara "The
Oprah Winfrey Show" telah diputar di hampir seluruh penjuru bumi ini.

TAHUKAH ANDA?

Lahir
di Mississisipi dari pasangan Afro-Amerika dengan nama Oprah Gail
Winfrey. Ayahnya mantan serdadu yang kemudian menjadi tukang cukur,
sedang ibunya seorang pembantu rumah tangga. Karena keduanya berpisah
maka Oprah kecil pun diasuh oleh neneknya di lingkungan yang kumuh dan
sangat miskin. Luarbiasanya, di usia 3 tahun Oprah telah dapat membaca
Injil dengan keras.

"Membaca adalah gerai untuk mengenal dunia" katanya dalam suatu wawancara.
Pada
usia 9 tahun, Oprah mengalami pelecehan sexual, dia diperkosa oleh
saudara sepupu ibunya beserta teman-temannya dan terjadi berulang
kali. Di usia 13 tahun Oprah harus menerima kenyataan hamil dan
melahirkan, namun bayinya meninggal dua minggu setelah dilahirkan.

Setelah
kejadian itu, Oprah lari ke rumah ayahnya di Nashville . Ayahnya
mendidik dengan sangat keras dan disiplin tinggi. Dia diwajibkan
membaca buku dan membuat ringkasannya setiap pekan. Walaupun tertekan
berat, namun kelak disadari bahwa didikan keras inilah yang
menjadikannya sebagai wanita yang tegar, percaya diri dan berdisiplin
tinggi.

Prestasinya sebagai siswi teladan di SMA membawanya
terpilih menjadi wakil siswi yang diundang ke Gedung Putih. Beasiswa
pun di dapat saat memasuki jenjang perguruan tinggi. Oprah pernah
memenangkan kontes kecantikan, dan saat itulah pertama kali dia
menjadi sorotan publik..

Karirnya dimulai sebagai penyiar
radio lokal saat di bangku SMA. Karir di dunia TV di bangun diusia 19
tahun. Dia menjadi wanita negro pertama dan termuda sebagai pembaca
berita stasiun TV lokal tersebut. Oprah memulai debut talkshow TVnya
dalam acara People Are Talking. Dan keputusannya untuk pindah ke
Chicago lah yang akhirnya membawa Oprah ke puncak karirnya. The Oprah
Winfrey Show menjadi acara talkshow dengan rating tertinggi berskala
nasional yang pernah ada dalam sejarah pertelevisian di Amerika.
Sungguh luar biasa!

Latar belakang kehidupannya yang miskin,
rawan kejahatan dan diskriminatif mengusik hatinya untuk berupaya
membantu sesama. Tayangan acaranya di telivisi selalu sarat dengan
nilai kemanusiaan, moralitas dan pendidikan. Oprah sadar, bila dia
bisa mengajak seluruh pemirsa telivisi, maka bersama, akan mudah
mewujudkan segala impiannya demi membantu mereka yang tertindas.

Oprah
juga dikenal dengan kedermawanannya. Berbagai yayasan telah disantuni,
antara lain, rumah sakit dan lembaga riset penderita AIDs, berbagai
sekolah, penderita ketergantungan, penderita cacat dan banyak lagi.

Dan
yang terakhir, pada 2 januari 2007 lalu, Oprah menghadiri peresmian
sekolah khusus anak-anak perempuan di kota Henley-on-Klip, di luar
Johannes burg, Afrika selatan, yang didirikannya bersama dengan
pemirsa acara televisinya. Oprah menyisihkan 20 juta pounsterling ( 1
pons kira2 rp. 17.000,- )atau 340 milyiar rupiah dari kekayaannya.
"Dengan memberi pendidikan yang baik bagi anak2 perempuan ini, kita
akan memulai mengubah bangsa ini" ujarnya berharap.
Kisah Oprah
Winfrey ialah kisah seorang anak manusia yang tidak mau meratapi nasib.
Dia berjuang keras untuk keberhasilan hidupnya, dan dia berhasil. Dia
punya mental baja dan mampu mengubah nasib, dari kehidupan nestapa
menjadi manusia sukses yang punya karakter. Semangat perjuangannya
pantas kita teladani!

7UP

Tentu
kamu mengenal 7up. Merk softdrink rasa jeruk nipis ini terbilang cukup
populer di penjuru dunia. Dibalik ketenaran merk 7up rupanya ada kisah
yang sangat menarik untuk kita pelajari tentang arti "pantang
menyerah".

Awal mulanya perusahaan ini mengambil nama 3up
sebagai merek sodanya. Namun sayangnya, usaha ini gagal. Kemudian si
pendiri kembali memperjuangkan bisnisnya dan mengganti namanya dengan
4up. Malangnya, produk ini pun bernasib sama dengan sebelumnnya.
Selanjutnya dia berusaha bangkit lagi dan mengganti lagi namanya
menjadi 5up. Gagal lagi. Kecintaanya pada soda membuatnya tak menyerah
dan berusaha lagi dengan nama baru 6up. Produk ini pun gagal dan dia
pun menyerah.

Beberapa tahun kemudian, orang lain muncul dan
membuat soda dengan nama 7up dan mendapat sukses besar! Mungkin kita
tidak tahu kapan usaha kita akan membuahkan hasil, tapi suatu saat
nanti pastilah waktu itu akan tiba. Justru karena kita ga tahu kapan
waktu keberhasilan kita, maka jangan pernah kita menghentikan usaha
kita dan memutuskan untuk menyerah. 3up gagal, buatlah 4up! 4up gagal,
dirikan 5up! bahkan meski harus muncul 6up, 7up, 8up, atau 100up
sekalipun, jangan pernah berhenti sampai jerih payah kita membuahkan
hasil.

Percayalah bahwa Tuhan menghargai usaha kita.
keberhasilan tidak datang pada orang yang malas berjuang dan gampang
menyerah. Tunjukan kualitas iman kita melalui ketekunan kita dalam
berjuang! TETAP SEMANGAT!

MARK ZUCKERBERG (FACEBOOK)

Pernah
mendengar situs jaringan pertemanan Friendster? Konon, melalui situs
tersebut, banyak orang-orang yang lama tak bersua, bisa kembali
bersatu, reunian, dan bahkan berjodoh. Karena itulah, situs pertemanan
itu beberapa waktu lalu sempat sangat popular. Karena itu, tak heran
jika setelah era suksesnya Friendster, berbagai situs jaringan
pertemanan bermunculan. Salah satunya adalah Facebook.

Facebook
ini sebenarnya dibuat sebagai situs jaringan pertemanan terbatas pada
kalangan kampus pembuatnya, yakni Mark Zuckerberg. Mahasiswa Harvard
University tersebut-kala itu-mencoba membuat satu program yang bisa
menghubungkan teman-teman satu kampusnya. Karena itulah, nama situs
yang digagas oleh Mark adalah Facebook. Nama ini ia ambil dari buku
Facebook, yaitu buku yang biasanya berisi daftar anggota komunitas
dalam satu kampus. Pada sejumlah college dan sekolah preparatory di
Amerika Serikat, buku ini diberikan kepada mahasiswa atau staf fakultas
yang baru agar bisa lebih mengenal orang lain di kampus bersangkutan.

Pada
sekitar tahun 2004, Mark yang memang hobi mengotak-atik program
pembuatan website berhasil menulis kode orisinal Facebook dari kamar
asramanya. Untuk membuat situs ini, ia hanya butuh waktu sekitar dua
mingguan. Pria kelahiran Mei 1984 itu lantas mengumumkan situsnya dan
menarik rekan-rekannya untuk bergabung. Hanya dalam jangka waktu
relatif singkat sekitar dua minggu-Facebook telah mampu menjaring dua
per tiga lebih mahasiswa Harvard sebagai anggota tetap.

Mendapati
Facebook mampu menjadi magnet yang kuat untuk menarik banyak orang
bergabung, ia memutuskan mengikuti jejak seniornya-Bill Gates-memilih
drop out untuk menyeriusi situsnya itu. Bersama tiga rekannya-andre
McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes-Mark kemudian membuka
keanggotaan Facebook untuk umum.

Mark ternyata tak sekadar
nekad. Ia punya banyak alasan untuk lebih memilih menyeriusi Facebook.
Mark dan rekannya berhasil membuat Facebook jadi situs jaringan
pertemanan yang segera melambung namanya, mengikuti tren Friendster
yang juga berkembang kala itu. Namun, agar punya nilai lebih, Mark pun
mengolah Facebook dengan berbagai fitur tambahan. Dan, sepertinya
kelebihan fitur inilah yang membuat Facebook makin digemari. Bayangkan,
Ada 9.373 aplikasi yang terbagi dalam 22 kategori yang bisa dipakai
untuk menyemarakkan halaman Facebook, mulai chat, game, pesan instan,
sampai urusan politik dan berbagai hal lainnya. Hebatnya lagi, sifat
keanggotaan situs ini sangat terbuka. Jadi, data yang dibuat tiap
orang lebih jelas dibandingkan situs pertemanan lainnya. Hal ini yang
membuat orang makin nyaman dengan Facebook untuk mencari teman, baik
yang sudah dikenal ataupun mencari kenalan baru di berbagai belahan
dunia.

Sejak kemunculan Facebook tahun 2004 silam, anggota
terus berkembang pesat. Prosentase kenaikannya melebihi seniornya,
Friendster. Situs itu tercatat sudah dikunjungi 60 juta orang dan
bahkan Mark Zuckerberg berani menargetkan pada tahun 2008 ini, angka
tersebut akan mencapai 200 juta anggota.

Dengan berbagai
keunggulan dan jumlah peminat yang luar biasa, Facebook menjadi
'barang dagangan' yang sangat laku. Tak heran, raksasa software
Microsoft pun tertarik meminangnya. Dan, konon, untuk memiliki saham
hanya 1,6 persen saja, Microsoft harus mengeluarkan dana tak kurang
dari US$ 240 juta. Ini berarti nilai kapitalisasi saham Facebook bisa
mencapai US$15 miliar! Tak heran, Mark kemudian dinobatkan sebagai
miliarder termuda dalam sejarah yang memulai dari keringatnya sendiri.

Niat Mark Zuckerberg untuk sekadar'menyatukan' komunitas
kampusnya dalam sebuah jaringan ternyata berdampak besar. Hal ini
telah mengantar pria yang baru berusia 23 tahun ini menjadi miliarder
termuda dalam sejarah. Sungguh, kejelian melihat peluang dan niatan
baiknya ternyata mampu digabungkan menjadi sebuah nilai tambah yang
luar biasa. Ini menjadi contoh bagi kita, bahwa niat baik ditambah
perjuangan dan ketekunan dalam menggarap peluang akan melahirkan
kesempatan yang dapat mengubah hidup makin bermakna.

TIADA KETEKUNAN YANG TIDAK MEMBAWA HASIL...

BILL GATES & PAUL ALLEN

Kisah Maestro Microsoft Bill Gates and Paul Allen

William
Henry Gates III atau lebih terkenal dengan sebutan Bill Gates, lahir
di Seatle , Washington pada tanggal 28 Oktober 1955. Ayah Bill, Bill
Gates Jr., bekerja di sebuah firma hukum sebagai seorang pengacara dan
ibunya, Mary, adalah seorang mantan guru. Bill adalah anak kedua dari
tiga bersaudara. Sejak kecil Bill mempunyai hobi "hiking", bahkan
hingga kini pun kegiatan ini masih sering dilakukannya bila ia sedang
"berpikir".

Bill kecil mampu dengan mudah melewati masa
sekolah dasar dengan nilai sangat memuaskan, terutama dalam pelajaran
IPA dan Matematika. Mengetahui hal ini orang tua Bill, kemudian
menyekolahkannya di sebuah sekolah swasta yang terkenal dengan
pembinaan akademik yang baik, bernama " LAKESIDE ". Pada saat itu,
Lakeside baru saja membeli sebuah komputer, dan dalam waktu seminggu,
Bill Gates, Paul Allen dan beberapa siswa lainnya (sebagian besar
nantinya menjadi programmer pertama MICROSOFT) sudah menghabiskan semua
jam pelajaran komputer untuk satu tahun.

Kemampuan komputer
Bill Gates sudah diakui sejak dia masih bersekolah di Lakeside .
Dimulai dengan meng"hack" komputer sekolah, mengubah jadwal, dan
penempatan siswa. Tahun 1968, Bill Gates, Paul Allen, dan dua hackers
lainnya disewa oleh Computer Center Corp. untuk menjadi tester sistem
keamanan perusahaan tersebut. Sebagai balasan, mereka diberikan
kebebasan untuk menggunakan komputer perusahaan. Menurut Bill saat itu
lah mereka benar-benar dapat "memasuki" komputer. Dan disinilah mereka
mulai mengembangkan kemampuan menuju pembentukan Microsoft, 7 tahun
kemudian.

Selanjutnya kemampuan Bill Gates semakin terasah.
Pembuatan program sistem pembayaran untuk Information Science Inc,
merupakan bisnis pertamanya. Kemudian bersama Paul Ellen mendirikan
perusahaan pertama mereka yang disebut Traf-O-Data. Mereka membuat
sebuah komputer kecil yang mampu mengukur aliran lalu lintas. Bekerja
sebagai debugger di perusahaan kontrkator pertahanan TRW, dan sebagai
penanggungjawab komputerisasi jadwal sekolah, melengkapi pengalaman
Bill Gates.

Musim gugur 1973, Bill Gates berangkat menuju
Harvard University dan terdaftar sebagai siswa fakultas hukum. Bill
mampu dengan baik mengikuti kuliah, namun sama seperti ketika di SMA,
perhatiannya segera beralih ke komputer. Selama di Harvard, hubungannya
dengan Allen tetap dekat. Bill dikenal sebagai seorang jenius di
Harvard. Bahkan salah seorang guru Bill mengatakan bahwa Bill adalah
programmer yang luar biasa jenius, namun seorang manusia yang
menyebalkan.

Desember 1974, saat hendak mengunjungi Bill
Gates, Paul Allen membaca artikel majalah Popular Electronics dengan
judul "World`s First Microcomputer Kit to Rival Commercial Models".
Artikel ini memuat tentang komputer mikro pertama Altair 9090. Allen
kemudian berdiskusi dengan Bill Gates. Mereka menyadari bahwa era
"komputer rumah" akan segera hadir dan meledak, membuat keberadaan
software untuk komputer - komputer tersebut sangat dibutuhkan. Dan ini
merupakan kesempatan besar bagi mereka.

Kemudian dalam
beberapa hari, Gates menghubungi perusahaan pembuat Altair, MITS
(Micro Instrumentation and Telemetry Systems). Dia mengatakan bahwa
dia dan Allen, telah membuat BASIC yang dapat digunakan pada Altair.
Tentu saja ini adalah bohong. Bahkan mereka sama sekali belum menulis
satu baris kode pun. MITS, yang tidak mengetahui hal ini, sangat
tertarik pada BASIC. Dalam waktu 8 minggu BASIC telah siap. Allen
menuju MITS untuk mempresentasikan BASIC. Dan walaupun, ini adalah
kali pertama bagi Allen dalam mengoperasikan Altair, ternyata BASIC
dapat bekerja dengan sempurna. Setahun kemudian Bill Gates
meninggalkan Harvard dan mendirikan Microsoft.

Kisah Bill Gates Meninggalkan Harvard Demi Mengejar Impian

Ketika
ia bosan dengan Harvard, Gates melamar pekerjaan-pekerjaan yang
berhubungan dengan komputer di daerah Boston .. Gates mendorong Paul
Allen untuk mencoba melamar sebagai pembuat program di Honey-well agar
keduanya dapat melanjutkan impian mereka untuk mendirikan sebuah
perusahaan perangkat lunak.

Pada suatu hari di bulan Desember
yang beku, Paul Allen melihat sampul depan majalah Popular Mechanics,
terbitan Januari 1975, yaitu gambar komputer mikro rakitan baru yang
revolusioner MITS Altair 8080 (Komputer kecil ini menjadi cikal bakal
PC di kemudian hari). Kemudian Allen menemui Gates dan membujuknya
bahwa mereka harus mengembangkan sebuah bahasa untuk mesin kecil
sederhana itu. Allen terus mengatakan, Yuk kita dirikan sebuah
perusahaan. Yuk kita lakukan.

Kami sadar bahwa revolusi itu
bisa terjadi tanpa kami. Setelah kami membaca artikel itu, tak
diragukan lagi dimana kami akan memfokuskan hidup kami.

Kedua
sahabat itu bergegas ke sebuah komputer Harvard untuk menulis sebuah
adaptasi dari program bahasa BASIC. Gates dan Allen percaya bahwa
komputer kecil itu dapat melakukan keajaiban. Dari sana pula mereka
mempunyai mimpi, tersedianya sebuah komputer di setiap meja tulis dan
di setiap rumah tangga.

Semangat Allen dan Gates tidak
percuma. Berawal dari komputer kecil itulah yang menjadi mode dari
segala macam komputansi. Dan sekarang bisa Anda lihat bahwa PC telah
benar-benar menjadi alat jaman informasi. Dan hampir setiap orang
mengenal Bill Gates sebagai orang terkaya di dunia saat ini.

HIRONOBU SAKAGUCHI

Hironobu
Sakaguchi (1962) dulu menjabat Direktur Perencanaan dan Pengembangan
untuk Square Co., Ltd. Ia adalah pencipta seri permainan Final
Fantasy. Pada tahun 1991 ia diberi kehormatan menjabat Wakil Presiden
Eksekutif dan tak lama berselang ditunjuk menjadi Presiden Square USA,
Inc. Pada tahun 2001, ia mendirikan he Mistwalker, yang mulai
beroperasi tiga tahun kemudian.

Sakaguchi bersama-sama
Masafumi Miyamoto mendirikan Square pada tahun 1983.
Permainan-permainan pertama mereka sangat tidak sukses. Ia lalu
memutuskan untuk menciptakan pekerjaan terakhirnya dalam industri
permainan dengan seluruh sisa uang Square, dan menamakannya Final
Fantasy. Permainan ini, di luar perkiraannya sendiri, ternyata
melejit, dan ia membatalkan rencana pensiunnya. Ia kemudian memulai
kelanjutan permainan ini dan saat ini telah dibuat Tiga belas
permainan Final Fantasy. Setelah enam permainan pertama dipasarkan, ia
lebih berperan sebagai produser eksektuif untuk seri ini dan juga
banyak permainan Square lainnya.

Sakaguchi memiliki karir yang
panjang dalam industri permainan dengan penjualan lebih dari 80 juta
unit permainan video di seluruh dunia. Sakaguchi mengambil lompatan
dari permainan ke film saat ia mengambil peran sebagai sutradara film
dalam Final Fantasy: The Spirits Within, sebuah film animasi yang
didasari dari seri permainan terkenalnya Final Fantasy. Akan tetapi,
film ini ternyata gagal dan menjadi salah satu film yang paling merugi
dalam sejarah perfilman, dengan kerugian lebih dari 120 juta USD yang
berujung dengan ditutupnya Square Pictures. Sakaguchi lalu diturunkan
dari posisi eksekutif Square. Kejadian ini juga mengurangi keuangan
Square dan akhirnya membawa Square bergabung dengan saingannya Enix,
menjadi Square Enix. Sakaguchi lalu mengundurkan diri dari Square dan
mendirikan Mistwalker dengan dukungan finansial dari Microsoft Game
Studios.

Pada tahun 2001, Sakaguchi menjadi orang ketiga yang
masuk dalam Academy of Interactive Arts and Science' Hall of Fame.
Pada bulan Februari 2005 diumumkan bahwa perusahaan Sakaguchi,
Mistwalker, akan bekerja sama dengan Microsoft Game Studios untuk
memproduksi dua permainan role-playing game untuk Xbox 360.

Pelajaran berharga:
Dari
awal karier, beliau banyak mengalami kegagalan, namun beliau tidak
pernah menyerah hingga akhirnya menciptakan seri "Final Fantasy" yang
sangat di nantikan kehadirannya, bahkan di puncak kariernya beliau
kembali menghadapi kegagalan melalui proyek kontroversialnya (Final
Fantasy : Spirit Whitin) yang mengakibatkan penurunan jabatan dan
penutupan "Square Pictures" hingga akhirnya pengunduran dirinya dari
Square. Namun itu bukan akhir dari beliau, tapi menjadi loncatan bagi
dia untuk kembali bangkit.

No comments:

Post a Comment